Senin, 23 Agustus 2021

KARANGKITRI, NASKAH MONOPLAY

Karya: Agus R. Subagyo
 
SINOPSIS
 
Perempuan paruh baya dari desa bernama Sholikah, sikapnya konservatif dan berpikiran cerdas namun berpenampilan sederhana. Dia tinggal di pinggiran kota dengan masyarakat yang penuh sifat iri dan bersaing dalam hal harta dan penampilan. Berisi orang-orang yang suka pamer, terbelenggu gengsi dan mudah emosi.
 
Dia bersuami pegawai rendah di lingkungan Pemerintah Daerah dan memiliki dua anak yang keduanya sudah sekolah menengah atas. Kehidupan keluarganya tenang dan damai dalam kesederhanaan. Sholikah tiap hari berjualan jajanan yang dibuatnya sendiri keliling dengan sepeda pancal.
 
Sholikah masih memegang teguh prinsip-prinsip hidup yang diwariskan oleh orang tuanya. Sebuah perilaku langka di jaman yang serba tergantung dan instan. Dia kerap dicemooh oleh tetangganya karena pakaiannya yang sederhana khas masyarakat desa tempo dulu. Dia tak lepas dari jarit (sinjang) dan kebaya. Setiap kali mendapat cemoohan tetangga dia hanya tersenyum walau sebenarnya dia tidak terima. Dia berusaha sabar.
 
Sepulang berjualan dia selalu menyempatkan merawat tanaman di pekarangan rumahnya yang sempit. Rumahnya dikelilingi tanaman-tanaman kebutuhan dapur dan obat yang terawat dan rapi seperti taman. Ada lombok, tomat, jahe, kunyit, lengkuas, serai dan lain-lain.
 
ADEGAN
 
Siang hari di serambi rumah. Ada meja dan kursi tempat santai dan ngobrol keluarga. Di atas meja ada buku bacaan dan koran.
 
1. (Sholikah pulang jualan. Masuk dan membongkar belanjaan dari boncengan sepeda. Setelah selesai membongkar dia duduk sambil mengibas-ibaskan koran yang diambilnya dari atas meja. Dia memandangi tanaman yang mengelilingi rumahnya.) Sepertinya lombok harus diganti. (mendekati tanaman lombok dan membelai daunnya)
 
2. Besok aku akan beli beberapa bibit lombok untuk menemanimu. Tetaplah hidup dan berbuah ya... Sabar ya... Jangan marah, setelah 3 temanmu mati aku tidak segera menggantinya dengan yang baru. Ya.... sabar ya...hm... kamu kesepian. Eh kan masih ada teman yang lain yang menemanimu menghijaukan pekarangan rumah ini. (membelai tanaman yang lain)
 
3. (melihat tanah ada yang kering) Wah sepertinya anakku lupa menyiramimu pagi tadi. (beranjak mengambil setimba air dan gayung kemudian menyirami tanaman yang ada)
 
4. Aku dianggap kuno karena kalian (sambil terus menyiram) Karena baju yang aku pakai. Aku memang kuno. Sekarang jaman modern dan aku orang kuno di jaman modern. (menaruh timba dan gayung)
 
5. (menuju kursi dan mengupas bawang merah, bawang putih dan ketela) Aku baru tahu ciri-ciri orang modern itu ternyata responnya cepat terhadap segala sesuatu. Segala perubahannya spontan, tanpa mikir. Latah, ikut-ikutan trend. Suka mengeluh, suka nyinyir. Dikit-dikit mengeluh, pandai mencemooh, pintar mencaci, suka menghujat dan mudah terbakar emosinya. Ya! Itu yang kutahu dari masyarakat yang mengaku modern.
 
6. Harga beras naik kelabakan, mengeluh, ujung-ujungnya mencaci dan menghujat pemerintah. BBM naik apalagi... tambah seru. Harga lombok naik, protes. Harga telor naik, demo. Pokoknya, jika ada harga yang naik pasti mengeluh, itu ciri khas manusia modern.
 
7. Makanya sekarang masyarakat mudah sekali dihasut dan mudah diadu domba. Ah... kenapa mereka aku samakan dengan domba ya? Aduh.... kenapa ya? Ah malah jadi bingung gara-gara domba.
 
8. Kalau aku..... Harga lombok mahal ya santai saja. Ada lombok yang bisa dipetik buat nyambel. Harga sayur naik masih ada yang bisa aku petik. Harga bumbu naik, pekarangan pun menyediakan. Harga BBM naik (melirik sepeda) Sepedaku gak butuh. Cukup pancal pedal beres. Tidak perlu mencaci pemerintah, apalagi menghujat presiden. Yang tidak pecuslah, tidak perduli rakyatlah....
 
9. Menanami pekarangan ini sudah dilakukan oleh orang-orang jauh sebelum kita lahir, jauh sebelum orang-orang yang mengaku modern lahir.
 
10. Itu hasil pemikiran orang-orang jaman dulu. Kita tinggal meniru dan meneruskan saja kok gengsi. Yang bilang bisa belilah. Ngapain niru orang kuno! Bisa beli kok sambat. (geleng-geleng kepala)
 
11. Yo wislah sak karepmu. Kalian anggap kuno. Tapi bagiku, orang-orang dulu adalah adalah moyang yang bijak dan cerdas menyikapi hidup. Hasil pemikirannya luar biasa.
 
12. Tidak seperti orang-orang jaman sekarang yang katanya modern. Menyikapi hidup dengan menghujat dan mengeluh. Isine mung ngersulo, isone mung maido. Yo... maido. Kalah apik maido, kalah saingan maido, bedo pilihan maido. Oh berarti jaman modern itu jaman maido yo? Apa jaman digital? Digigit langsung diuntal! Tanpa mikir!
 
BLACK OUT
TAMAT

Ri, 20-12-2015/09:12 http://sastra-indonesia.com/2021/08/karangkitri-naskah-monoplay/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar