Jumat, 27 Agustus 2021

PEMUPUKAN SIKAP DAN PERILAKU POSITIF APRESIASI SASTRA (19)

Djoko Saryono
 
Sebagaimana sudah dikatakan bahwa sikap dan perilaku positif pengapresiasi diperlukan untuk menciptakan, mengembangkan, dan meningkatkan iklim, lingkungan, dan kegiatan apresiasi sastra. Oleh karena itu, sikap dan perilaku negatif pengapresiasi sastra perlu disingkirkan atau dibuang dan kepadanya perlu ditumbuhkan sikap dan perilaku positif. Di samping itu, sikap dan perilaku positif pengapresiasi sastra yang sudah tumbuh dan ada perlu dipupuk terus agar mantap dan kuat. Mantapnya dan kuatnya sikap dan perilaku positif pengapresiasi sastra akan membuat iklim, lingkungan, dan kegiatan apresiasi sastra semakin baik.
 
Persoalannya, bagaimanakah cara menumbuhkan dan memupuk perilaku positif pengapresiasi sastra ini? Penumbuhan sikap dan perilaku positif dalam diri pengapresiasi sastra yang masih bersikap dan berperilaku negatif dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut. Pertama, memberikan pengalaman-pengalaman berkesan, menyenangkan, memikat, dan menyegarkan dalam apresiasi sastra. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mempersilakan membaca karya-karya sastra yang diakui berbobot, menceritakan isi atau keindahan karya-karya sastra yang baik, mengajak menonton penyair-penyair yang baik yang sedang membaca puisi, mengajak mendengarkan pembacaan pembacaan puisi oleh Rendra melalui Youtube, dan memberikan kesempatan bertemu dan berdialog dengan sastrawan yang sekaligus pembaca atau pelisan sastra yang baik.
 
Sebagai contoh, Rindang Kasih adalah pengapresiasi sastra yang masih bersikap dan berperilaku negatif. Untuk menumbuhkan sikap dan perilaku positifnya dapat dilakukan dengan cara menceritakan kepadanya isi novel Bumi Manusia (Pramudya Ananta Toer), Jalan  Tak Ada Ujung (Mochtar Lubis), dan Raumanen (Marriane Katopo), mengajaknya menonton Taufik Ismail, W.S. Rendra atau Sutardji  Clazoum Bachri membacakan puisi-puisinya dalam suatu peristiwa, mengajaknya mendengarkan kaset-kaset pembacaan puisi oleh Rendra dan Sapardi Djoko Damono, dan mengajaknya berdialog dengan Rendra dan Sutardji C.B. Hal ini dilakukan secara bersinambung dan berkali-kali sehingga timbunan dan keanekaan pengalaman menyenangkan, memikat, menyegarkan, dan berkesan ini membekas, mengendap, dan menancap dalam diri pengapresiasi yang masih bersikap dan berperilaku negatif. Ini lambat laun bisa menggusur sikap dan perilaku negatifnya dan menumbuhkan sikap dan perilaku positifnya dalam apresiasi sastra.
 
Kedua, menanamkan keyakinan, kepercayaan, kesimpatikan, dan kesignifikanan akan manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Hal ini dapat dilakukan dengan meminta pengapresiasi membaca karya sastra tertentu dan kemudian meresapi dan merenungi perolehannya, melisankan karya sastra dan kemudian meresapi dan merasakan perubahan-perubahan apa yang terjadi dalam diri, membandingkan orang-orang yang biasa mengapresiasi sastra dengan yang tidak, dan membandingkan tuturan karya dengan tuturan non-sastra dan kemudian meresapi perbedaan-perbedaan dampaknya dalam diri. Ini perlu dilaksanakan setahap demi setahap, dalam rentang waktu lama, ajek dan teratur. Jika tidak, tentu tak ada hasilnya.
 
Sebagai contoh, Nabila Kinasih adalah pengapresiasi yang masih bersikap dan berperilaku negatif. Kepadanya bisa ditumbuhkan sikap dan perilaku positif dengan cara membaca novel Ronggeng Dukuh Paruk (Ahmad Tohari) dan Mencoba Tidak Menyerah (Yudistira ANM Massardi) dan kemudian meresapi dan merasakan apa yang diperolehnya, melisankan puisi Nyanyian Angsa dan Mencari Bapa (W.S. Rendra) dan kemudian merasakan perubahan apa yang terjadi pada dirinya, dan membandingkan pengalaman orang yang suka membaca sastra seperti Emil Salim dengan yang tidak. Jika dikerjakan secara teratur, ajek, setahap demi setahap, dan berentang waktu lama, niscaya keyakinan, kepercayaan, dan kesignifikanan manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi tertanam dalam diri Nabila Kinasih.
 
Ketiga, memberikan iklim, suasana, situasi, dan lingkungan apresiasi sastra yang baik dan positif, dalam arti menyenangkan, menggairahkan, memikat, dan bisa membuat ketagihan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyingkirkan atau mengeliminasi karyakarya yang tidak baik, pelisanan-pelisanan sastra yang tak baik, sarasehan-sarasehan sastra yang tidak menyenangkan, dan orang-orang yang tidak bersikap dan bersimpati pada apresiasi sastra. Selanjutnya menghadirkan atau mempergelarkan karya-karya sastra yang baik, pelisanan-pelisanan sastra yang menarik dan memikat, sarasehan-sarasehan sastra yang bermakna, dan kelompok orang yang bersikap dan bersimpati pada apresiasi sastra.
 
Sebagai contoh, Hening Kusuma Hati adalah pengapresiasi sastra yang bersikap dan berperilaku negatif. Sikap dan perilaku negatifnya ini dapat dieliminasi atau dikurangi dan kemudian ditumbuhkan sikap dan perilaku positifnya dengan cara menyingkirkan hal-hal tak baik di atas dan selanjutnya menghadirkan hal-hal baik di atas di sekitar dirinya dan hidupnya sehingga dia merasakan iklim, suasana, situasi, dan lingkungan sekitarnya enak untuk melakukan apresiasi sastra. Hal ini dilakukan secara bersinambung dan bertahap sehingga lambat laun terbentuk suatu iklim dan lingkungan apresiasi sastra yang kondusif.
 
Keempat, menunjukkan dan memberikan teladan atau contoh-contoh manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Hal ini dapat dikerjakan dengan cara menginformasikan hiburan dan renungan yang terdapat dalam karya sastra yang telah diperoleh berbagai pengapresiasi, mempertemukan dengan orang yang telah memperoleh manfaat dan nilai guna karya sastra dan membaca karya sastra, menunjukkan manfaat dan nilai guna karya sastra bagi kehidupan sehari-hari, dan menjelaskan segi-segi positif bila membaca karya sastra, melisankan karya sastra, dan menonton lomba baca sastra.
 
Sebagai contoh, Intan Baiduri adalah pengapresiasi yang masih bersikap dan berperilaku negatif. Sikap dan perilaku negatifnya ini dapat dieliminasi dan kemudian ditumbuhkan sikap dan perilaku positifnya dengan cara memberikan informasi nilai guna spiritual-religius kalau membaca prosa liris Sayap-sayap Patah dan Sang Nabi (Khalil Gibran), mempertemukannya dengan Herlinawati yang telah merasakan manfaat melisankan puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri, menunjukkan nilai guna cerpen-cerpen Danarto bagi pembacanya, dan menjelaskan manfaat spiritual, religius, dan rohaniah kalau membaca Lautan Jilbab dan Seribu Masjid Satu Jumlahnya (Emha Ainun Najib). Hal ini tentu saja harus dikerjakan secara teratur, ajek dan bermakna agar terlihat hasilnya. Jika dikerjakan hanya sekali saja tentulah tidak ada hasilnya.
 
Kelima, mengondisikan dan memberikan perlakuan tertentu yang dapat atau memungkinkan menggiring dan mengarahkan pengapresiasi sastra untuk mendekati karya sastra, membaca karya sastra, melisankan karya sastra, menyimak pelisanan karya sastra, dan mengikuti lomba baca sastra. Pengondisian dan pemberian perlakuan ini dapat dikerjakan dengan cara memberi tugas untuk membaca karya sastra atau melisankan karya sastra, memberikan tugas untuk membuat ulasan tentang kegiatan pelisanan sastra, dan mengajak melihat pameran-pameran sastra. Harus diakui, hal ini sulit dikenakan pada pengapresiasi sastra pada umumnya. Hal ini terutama dapat diterapkan oleh guru bahasa atau sastra yang mengajarkan apresiasi sastra kepada peserta didiknya.
 
Misalnya, Dara Jingga Wulandari adalah guru bahasa Indonesia yang harus mengajarkan apresiasi sastra kepada murid-muridnya yang belum menyukai sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Untuk menumbuhkan kesukaan dan kecintaan kepada sastra dan kegiatan apresiasi sastra, dia dapat menyuruh muridnya membaca Robohnya Surau Kami (A.A. Navis), memberikan tugas mengulas puisi yang dipamerkan di suatu pameran sastra, mengajak muridnya mendatangi pameran sastra, dan menyuruh muridnya membaca puisi-puisi Chairil Anwar, Amir Hamzah, dan J.E. Tatengkeng di muka kelas atau di taman sekolah. Ini perlu dilakukan berkali-kali, ajek, dan dalam jangka waktu cukup la ma agar pengondisian dan perlakuan benar-benar berhasil.
 
Kelima cara penumbuhan tersebut tidak harus digunakan secara serentak. Yang digunakan bisa salah satu atau dua di antara keempat cara tersebut. Cara yang mana yang digunakan perlu dipilih berdasarkan taraf kenegatifan sikap dan perilaku pengapresiasi sastra dan karakteristik pribadi pengapresiasi sastra. Ketepatan pemilihan cara akan menentukan keberhasilan penumbuhan sikap dan perilaku positif dalam apresiasi sastra di samping keajekan, keteraturan, dan kebermaknaan cara penumbuhan. 
 
Bersambung 20

*) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra pada kampus UNM (Universitas Negeri Malang). Telah banyak menghasilkan buku, artikel apresiasi sastra, serta budaya. Dan aktif menjadi pembicara utama di berbagai forum ilmiah kesusatraan tingkat Nasional juga Internasional. http://sastra-indonesia.com/2021/08/pemupukan-sikap-dan-perilaku-positif-apresiasi-sastra-19/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar