Jumat, 27 Agustus 2021

SIKAP PENGAPRESIASI SASTRA (18)

Djoko Saryono
 
Sikap pada umumnya dipandang mendasari perilaku termasuk sikap pengapresiasi sastra akan mendasari perilakunya. Sikapnya terhadap karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra akan mendasari perilakunya terhadap karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku pengapresiasi pada umumnya merupakan pencerminan sikapnya. Oleh karena itu, sikap dan perilaku pengapresiasi sastra penting ditumbuhkan dan dikembangkan dalam pengembangan apresiasi sastra.
 
Secara umum dapat dikatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan jiwa atau budi untuk mendekati atau menjauhi suatu objek. Di dalamnya terkandung unsur perseptual, emosional, dan motivasional atau unsur budi dan rasa. Ini menunjukkan bahwa sikap dibentuk oleh unsur-unsur penalaran, pemikiran, dan perasaan atau unsur kognitif dan afektif; bukan semata-mata perasaan atau afektif. Lebih jauh hal ini menunjukkan bahwa sikap merupakan kualitas psikologis dalam berhadapan dengan suatu objek. Harus dipahami, kualitas psikologis ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan budaya karena objek sikap terikat konteks sosial dan budaya. Karena itu, sikap bukanlah bermatra psikologis semata-mata, melainkan juga bermatra sosial-budaya.
 
Sejalan dengan itu, dapat dikatakan bahwa sikap pengapresiasi sastra merupakan kecenderungan pengapresiasi sastra untuk mendekati dan menggauli atau menjauhi karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Kecenderungan pengapresiasi sastra untuk mendekati dan menggauli karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra dapat disebut sikap positif. Sebaliknya, sikap negatif merupakan kecenderungan pengapresiasi sastra untuk menjauhi karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Sebagaimana sikap pada umumnya, baik sikap negatif maupun sikap positif pengapresiasi sastra juga bermatra psikologis dan sosial budaya. Ini berarti sikap negatif atau positif pengapresiasi sastra ditentukan oleh matra sosial-budaya meskipun merupakan matra psikologis. 
 
Dalam apresiasi sastra, tentulah sikap positif pengapresiasi sastra yang diperlukan. Dengan sikap positif pengapresiasi sastra kegiatan-kegiatan apresiasi sastra dapat berlangsung, tumbuh dan berkembang secara baik, dan meningkat secara bermakna. Dikatakan demikian karena sikap positif pengaresiasi dapat membentuk suatu suasana atau atmosfer dan lingkungan yang kondusif yang menunjang kegiatan-kegiatan apresiasi sastra. Sebaliknya, sikap negatif pengapresiasi sastra akan menghambat, malahan dapat merusak kegiatan apresiasi sastra karena sikap negatif pengapresiasi justru menciptakan suasana dan lingkungan yang tidak baik untuk kegiatan apresiasi sastra. Jadi, yang dibutuhkan dalam apresiasi sastra supaya dapat tumbuh, berkembang, dan meningkat serta terpiara baik adalah sikap positif pengapresiasi sastra.
 
Sikap negatif pengapresiasi sastra dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut. Pertama, ketidaksenangan, ketidakgemaran, dan ketidaksudian membaca karya sastra, menyimak orang membaca sastra, mengikuti kegiatan-kegiatan apresiasi sastra, dan mendorong atau menyemangati diadakannya kegiatan-kegiatan apresiasi sastra. Misalnya, Rindang Kasih tidak senang, tidak gemar, dan tidak sudi membaca novel-novel, puisi-puisi, dan naskah-naskah drama seperti novel Senja di Jakarta (Mochtar Lubis), puisi Daerah Perbatasan (Subagio Sastrowardojo) dan Sumur Tanpa Dasar (Arfin C. Noor). Dia juga tidak senang, tidak gemar, dan tidak sudi menyimak pembacaan puisi atau cerpen dalam lomba-lomba baca sastra dan mengikuti kegiatan-kegiatan apresiasi sastra seperti lomba baca puisi dan sarasehan sastra. Malah dia menunjukkan rasa tidak senang, tidak gemar, dan tidak sudi bila sekelompok anak muda (berupaya) menyelenggarakan lomba baca cerpen, sama sekali tidak mendorongnya. Ini semua ciri sikap negative Rindang Kasih sebagai pengapresiasi sastra.
 
Kedua, ketidakacuhan, ketidakpedulian, dan keapatisan terhadap karya sastra, orang-orang yang meminati karya sastra, kegiatan-kegiatan apresiasi sastra, dan orang-orang yang melakukan kegiatan apresiasi sastra. Sebagai contoh, Kilau Mentari tidak acuh, tidak peduli, dan apatis (i) atas terbitnya novel Burung-Burung Rantau (Y. B. Mangunwijaya), (ii) terhadap Ikram Wibisana yang suka membeli buku sastra, (iii) atas diselenggarakannya Malam Chairil Anwar atau Hari Puisi Indonesia, dan (iv) terhadap Hening Kusuma Hati yang membaca puisi Nyanyian Angsa (W.S. Rendra) dan Amba (Laksmi Pamuntjak). Keempat hal ini merupakan ciri sikap negatif Kilau Mentari dalam apresiasi sastra.
 
Ketiga, peremehan, penyepelean, dan pelecehan manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan-kegiatan apresiasi sastra. Karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra dianggap remeh dan sepele, malah dilecehkan manfaat dan nilai gunanya. Membaca karya sastra, misalnya petikan novel Cala Ibi karya Nukila Amal, dianggap membuang-buang waktu, melarikan diri dari kenyataan-kenyataan hidup, dan pekerjaan sia-sia. Begitu juga kegiatan-kegiatan apresiasi dianggap pekerjaan percuma, sia-sia, dan tak menghasilkan apa-apa. Contohnya sebagai berikut. Rindang Kasih selalu beranggapan bahwa dewasa ini hanya ekonomi dan teknologi yang layak ditekuni, dipelajari, dan dicurahi waktu karena memberikan manfaat dan nilai guna nyata dalam kehidupan manusia. Dia beranggapan karya sastra dan kegiatan-kegiatan apresiasi sastra ditinggalkan saja karena tidak memberikan apa-apa, hanya menghabiskan waktu saja dan membuat manusia melamun saja. Ini merupakan sikap negatif Nurani Rindang Kasih dalam apresiasi sastra.
 
Ketiga hal tersebut merupakan ciri dominan sikap negatif pengapresiasi sastra dalam apresiasi sastra. Ciri-ciri tersebut perlu diubah ke arah yang positif atau baik demi tumbuhnya, berkembangnya dan meningkatnya apresiasi sastra. Bagaimanakah ciri-ciri positif sikap pengapresiasi sastra?
 
Sikap positif pengapresiasi sastra dicirikan oleh hal-hal sebagai berikut. Pertama, kesenangan, kegemaran, dan keantusiasan membaca karya-karya sastra, menyimak pembacaan-pembacaan karya sastra, mengikuti kegiatan-kegiatan apresiasi sastra, dan memberikan semangat kepada orang lain supaya menyelenggarakan kegiatan apresiasi sastra. Contoh ciri-ciri ini sebagai berikut. Hening Ambaring (misal) setiap minggu selalu membaca satu karya sastra, pada hari ter-tentu mendengarkan acara pembacaan puisi di salah satu radio swasta niaga, selalu berusaha hadir pada berbagai kegiatan lomba baca sastra dan sarasehan sastra, dan selalu mendorong teman-teman dekatnya untuk secara rutin mengadakan dialog sastra dan budaya. Ini semua merupakan ciri sikap positif Hening Ambaring dalam apresiasi sastra.
 
Kedua, keacuhan, kepedulian, dan kesimpatikan terhadap karya sastra, kegiatan-kegiatan apresiasi sastra, orang-orang yang meminati karya sastra, dan penyelenggaraan kegiatan apresiasi sastra. Contohnya sebagai berikut. Gilang Jemparing (sebagai misal) memerhatikan dan memantau karya-karya sastra yang terbit setiap tahun, memberikan sanjungan dan rasa salut kepada orang-orang yang rajin membaca karya sastra, berusaha mendatangi dan menyatakan simpati bila ada sarasehan sastra dan lomba baca cerpen, dan merasa tenang dan bahagia bila ada orang menyelenggarakan lomba baca cerpen atau bercerita. Ini dapat disebut sikap positif Gilang Jemparing dalam apresiasi sastra.
 
Ketiga, keyakinan, kepercayaan, dan keoptimisan akan manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Di tengah kehidupan materialistis dan ekonomis, karya sastra dan kegiatan-kegiatan apresiasi sastra diyakini, dipercayai, dan dioptimalkan manfaat dan nilai gunanya: membaca karya sastra, menyimak pembacaan sastra, mengikuti sarasehan sastra, lomba membaca puisi, dan sejenis bermanfaat dan bernilai guna bagi hidup dan kehidupan. Contohnya sebagai berikut. Hening Lokasemesta (misal) setiap minggu membaca satu novel dan sering menyimak pembacaan puisi dan cerpen di berbagai tempat karena yakin, percaya, dan optimis apa yang dilakukannya dapat menenangkan dan memekakan batin dan sukmanya. Andaikan tidak demikian, dia yakin dan percaya hidupnya tidak sebermakna sekarang. Ini dapat disebut sikap positif Hening Lokasemesta dalam apresiasi sastra.
 
Keempat, kesungguh-sungguhan, keintensifan, dan ketotalan bergumul dan berlibat dengan karya sastra dan kegiatan-kegiatan apresiasi sastra. Ini ditandai oleh kepenuhan perhatian, perasaan, emosi dan pikiran dalam membaca karya sastra, menyimak pembacaan sastra, mengikuti sarasehan sastra, menunjang lomba-lomba membaca cerpen, dan sejenisnya. Contohnya sebagai berikut. Aulia Muhammad selalu tenang-diam, tidak gaduh, setiap menyimak orang membaca puisi, memusatkan segala perasaan dan pikiran dalam sarasehan sastra, dan menyumbangkan daya dan dana setiap diselenggarakan acara baca cerpen di kampusnya. Ini dapat disebut sikap positif Aulia Muhammad dalam apresiasi sastra.
 
Kelima, kemauan, kesiapan, kesediaan, kespontanan dan kesigapan memberikan penjelasan mengenai manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra. Contohnya sebagai berikut. Ketika mendengar ada orang yang menyepelekan dan meremehkan manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra dalam hidup sehari-hari, secara spontan dan serta-merta Nabila Kinasih menyatakan mau, siap dan sedia memberikan penjelasan kepada orang yang bersangkutan mengenai manfaat dan nilai guna karya sastra dan kegiatan apresiasi sastra dalam hidp sehari-hari. Ini dapat disebut sikap positif Nabila Kinasih dalam apresiasi sastra.  
 
Kelima hal tersebut di atas merupakan ciri utama sikap positif pengapresiasi sastra dalam apresiasi sastra. Ciri-ciri sikap positif tersebut tentulah perlu dipupuk, dikembangkan, dan dipiara agar apresiasi sastra dapat tumbuh, berkembang, dan meningkat mutu dan kadarnya. Keterlibatan penuh dan keintensifan bergumul dalam dunai sastra dapat bermanfaat bagi apresiasi sastra.
 
Bersambung 19

*) Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd., Guru Besar Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra pada kampus UNM (Universitas Negeri Malang). Telah banyak menghasilkan buku, artikel apresiasi sastra, serta budaya. Dan aktif menjadi pembicara utama di berbagai forum ilmiah kesusatraan tingkat Nasional juga Internasional. http://sastra-indonesia.com/2021/08/sikap-pengapresiasi-sastra-18/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar