Awalludin GD Mualif
Setiap kita pernah menjadi seorang anak namun tak setiap
kita memiliki dunia anak-anak. Terlebih lagi diera serba digital saat ini. Ada
sebuah penelitian yang mengabarkan bahwa banyak anak-anak yang kehilangan
dunianya. Pula banyak yang menjadi dewasa sebelum waktunya.
Dunia
anak adalah dunia main-mainan. Dunia kegembiraan, kesenangan, tanpa beban
apapun. Sore ini di bantaran Kali Code, desa Sendowo, tepat di belakang RS.
Sardjito program Lokakarya FKY 30 "Mesemeleh" menyapa dunia anak-anak
lewat workshop seni bermain dengan batu.
Tak kurang dari seratus lima puluhan anak-anak dibawah
asuhan P3S (paguyuban pengajar pinggir sungai) menuangkan kreatifitasnya dengan
bimbingan mbak Syera selaku pemateri. Mereka tampak bergembira bermain dengan
batu, cat, kertas dan seterusnya.
Satu
sama lain saling mendukung dalam menyelesaikan karya seninya masing-masing.
Sungguh asyik nian melihat mereka bermain-main lewat medium seni. Ada yang
ingin membuat pesawat, ada yang ingin membuat kapal, rumah, televisi, hp dan
sebagainya. Dan ketika kita tanya, mengapa kalian membuat itu? Secara spontan
ada yang menjawab agar bisa tanya dengan bapak dan ibu. Setidaknya dari apa
yang terucap merupakan bagian dari doa-doa kecil mereka untuk masa depan mereka
sendiri.
Kopi Hitam
Kopi Hitam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar