Senin, 19 Agustus 2019

BUDAYA LISAN DAN TULIS

Rakai Lukman

Budaya berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, merupakan bentuk jamak dari buddhi Budaya diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dari definisi budaya, dapat diperoleh pengertian kebudayaan, yaitu; sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide (gagasan) yang terdapat dalam pikiran manusia. Sifat kebudayaan adalah abstrak, wujud kebudayaan dilihat dari prespektif eksistensi benda-benda berasal dari cipta dan karsa manusia, sedang bahan-bahan sudah disediakan oleh sang Pencipta, baik manusianya sebagai mahluk mikro, alam semesta dan isinya sebagai mahluk makro.

Wujud kebudayaan yang dihasikan manusia berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain. Kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Salah satu bagian mendasar yang melahirkan budaya adalah komunikasi. Bagian itu adalah lisan dan tulis. Lisan yang membudaya, yang kemudian disebut budaya tulis dan tulisan membudaya yang kemudian disebut budaya tulis. Budaya lisan, yang memiliki alat bantu pengucap, berupa mulut adalah alat berkomunikasi secara manual, berbentuk suara yang bisa dimengerti dan dipahami.

Budaya tulis, sebagai pembeda zaman pra-sejarah dan sejarah dan tanda akan terwujudnya sebuah peradapan, juga memiliki peran dalam pendokumentasian dalam bentuk catatan (teks) yang mudah mengerti dan dipahami. Keduanya adalah cikal bakal lahirnya bahasa, yang masing-masing memiliki peran sendiri-sendiri.

Menilik akan penting pemahaman sekilas tentang budaya tulis dan budaya lisan. Makalah singkat yang saya ajukan semoga bisa memberikan kontribusi kepada ilmu pengetahuan dan ilustrasi akan budaya tulis dan lisan, meskipun hanya mengulang sesuatu yang sudah ada. Upaya yang saya lakukan adalah mengakomodir data tentang keduanya. Kemudian mengklasifikasikan dan memberi gambaran sekilas kelebihan masing-masing budaya. Adapun metode yang akan dipakai adalah deskriptif-naratif-korektif.

Diferensi Budaya Tulisan dan Lisan

Awal sebelum dikenalnya budaya lisan kemungkinan manusia berkomunikasi menggunakan isyarat, jikalau teori evolusi benar. Adapun alat pengucap atau mulut adalah bagian mendasar budaya lisan. Alat komunikasi manual-tradisional ini mampu mengeluarkan suara yang bisa dimengerti dan dipahami, yang berjarak dekat. Sedang alat pendengar (telinga) memiliki keterkaitan dengan pengucap (mulut).

Keduanya mampu membentuk stimulasi dan respon yang kemudian melahirkan komunikasi. Lisan atau pengucap belum dianggap membudaya, jikalau belum sampai pada taraf cipta dan karsa yang dihasilkan manusia. Semenjak manusia pertama di dunia budaya lisan sudah ada, akan tetapi belum dianggap budaya sebelum diobservasi secara ilmiah oleh kalangan tertentu, yang menganggap dirinya budayawan atau ilmuwan.

Budaya lisan tidak mengenal perbedaan kurun, berupa pra-sejarah atau sejarah. Budaya ini lintas waktu, bukan ruang. Jika sampai menjelma bahasa, maka ia akan menempati ruang tertentu. Dalam era sebelum dikenalnya alat bantu komunikasi (tradisional), ruang bahasa memiliki batas secara geografis dan kultur-sosial manusia yang menggunakannya.

Budaya lisan tradisional, secara komukasi akan melahirkan berbagai bentuk, baik berupa percakapan ringan, negoisasi, adu mulut, saling bertutur dan sebagainya. Dalam kesusastraan lama mampu melahirkan dongeng, mitos dan sebagainya. Dalam ekonomi melahirkan tawar-menawar (transaksi jual-beli barter), sistem komunikasi dua orang atau lebih dalam menginformasikan barang dagangan secara manual-kultural (dari mulut ke mulut) dan sebagainya.

Hingga sampai pada saat ini perwujudan budaya lisan semenjak mengenal bahasa-bahasa di dunia sebagai sarana komunikasi dan informasi. Perkembangan budaya lisan dalam era modern dan industrialisasi sangat pesat, dimulai dari ekspansi orang eropa ke belahan bumi bagian timur. Mereka mengusung budaya lisan dari tempat mereka berasal, kemudian ketika mereka singgah dan mengkomunikasikan kepada masyarakat setempat

Budaya lisan juga mengalami proses asimilasi (saling menyerap dan mempengaruhi antar budaya). Akan tetapi karakter bahasa yang dipakai susah untuk hilang utuh, kecuali dalam kurun waktu yang lama. Salah satunya adalah gaya bertutur yang mengusung budaya asalnya. Bangsa eropa yang banyak mempengaruhi budaya lisan mempunyai peran aktif dalam bahasa yang mendominasi, kemudian disebut sebagai bahasa internasional, contoh bahasa inggris. Ini nampak dari dekade kolonialisasi bahasa.

Dalam perkembangan budaya lisan ada beberapa fasilitas untuk mempermudah komunikasi secara lisan. Era dimana sarana dan fasilitas komunikasi mulai melebur ruang dan bahasa tertentu digunakan sudah banyak yang memakai. Fasilitas komunikasi yang ditemukan, juga tidak terlepas dari peran modernitas yang di usung dari barat. Temuan akan telpon dan radio pada abad 18, menjadi tanda akan dimulainya komunikasi dan informasi tanpa batas.

Kemudian di abad 19 muncul temuan televisi, satelit, telpon, komputer, telpon genggam dan pesawat terbang, menjadikan komunikasi dan informasi makin deras, cepat, hingga sampai ke pelosok bumi. Perwujudan akan budaya lisan dalam era sekarang semakin bisa dirasakan, karena fasilitas temuan yang ditemukan oleh manusia-manusia kreatif. Sehingga budaya lisan jarang dikenal, sebab di era sekarang telah berganti nama, yakni budaya komunikasi dan informasi.

Budaya Tulis

Peninggalan budaya tulis berawal dari prasasti , huruf yang ditulis pada nisan atau batu untuk meninggalkan informasi berupa pesan atau sejarah terjadinya suatu tempat prasasti kemudian berkembang dalam bentuk tulisan pada pelepah pohon yang kemudian berkembang menjadi kertas lalu buku, selain buku ada juga komputer, dan media digital lain seperti internet.

http://rakailukman.blogspot.com/2008/12/studi-komparatif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar