Senin, 13 Januari 2020

Suratan Hati, dari H.B. Jassin sampai Sastra-Indonesia.com

Nurel Javissyarqi *

Maaf, jika kata-kata dalam tulisan ini seruduk lompat-melompat radak ganjil. Karena disaat menuliskannya sedang sakit kepala, oleh kelelahan berposting ria. Seperti biasa, sakit ringan saya anggap bagian dari gejala keabadian. Yang menerbitkan keyakinan atas kesaksian bertutur kata; kalau kelak kan ada para penyimaknya. Ini sepaham sajaknya Subagio Sastrowardoyo dalam antologi “Simphoni” (Pustaka Jaya 1971), yang bertitel ALI BABA:

Kata-kata sajak ini:
uang panas
yang kucuri
dari gua penuh emas
tercecer dari tangan seribu jari
yang mendekap ke dada deras berdebar
sambil berlari
sebelum raksasa Penjaga
mendekat dan
menutup segala pintu?
Uang di tangan
jadi darah melekat!!

Lempar kata ini
sebelum dituntut kembali.

Apakah derap itu
suara jantung berdegup
atau datang Penjaga menutup?
***

Entah kenapa tiba-tiba judul di atas nyelonong saja ke otak, dan memaksa dituliskan. Mungkin lantaran sedang membaca ruh ulang Kumpulan Surat-surat H.B. Jassin di dalam buku “Surat-Surat 1943-1983,” (Gramedia 1984). Lalu bergerilyalah ingatan saya mengenai PuJa (PUstaka puJAngga).

Dulu, setelah PuJa menerbitkan buku-buku stensilan (kertas fotokopian, cover sablonan). Dengan penuh percaya diri, saya berbilang kata kepada kritikus Maman S. Mahayana, bahwa “kelak kan ada pembahasan serius dari sejarah Balai Pustaka sampai PUstaka puJAngga,” begitu guyonan saya. Dan itu bisa dimulai lewat catatan kaki dalam bukunya “Bermain dengan Cerpen.”

PuJa yang sekali waktu menerbitkan buku-buku bermodal semangat, tengah sudah setengah tahun lebih bergiat mendokumentasi sastra di internet, melalui Website Sastra-Indonesia.com (Web SI), dan blog-blog pendukungnya. Yang awalnya diniatkan bagi karya-karya teman yang sulit menembus media seperti karya saya. Namun seiring berjalannya waktu, langkah tertutup bolehlah dipelajari, pandangan sempit pertama perlulah diinsafi, demi menderu menembus guna menebus kematangan.

Ide pembuatan Web SI ialah berkah selepas diundang baca puisi dalam rangkaian acara pengukuhan guru besar Abdul Hadi W.M., ini serupa mendapati kilatan cahaya percaya diri, meski sampai kini dihinggapi perasaan minder, digrogoti keterkucilan batin sunyi sendiri. Dan entah alam bawah sadar mana menyeret pada pelantikan itu, setidaknya bisa terekam; sebelum siang hari kabar undangan diterima, malam harinya mendung serasa pekat, diri ini terpuruk putus asa benar-benar hebat, perasaan mentok di pinggiran jurang maut. Pun saya tahu, kelak kan muncul kesepian menyayat-nyayat jiwa macam itu lagi.

Kabar membacakan puisi di Universitas Paramadina, mengingatkan saya pada pergolakan batin disaat-saat merampungkan “Kitab Para Malaikat.” Dan terkenang karangan Abdul Hadi W.M. yang bertitel “Tasawuf Yang Tertintas,” Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fansuri (Paramadina 2001). Kala menggumuli bukunya, tersentak batin ini; “Kapan ya bisa bertemu beliau,” dan gumam lirih itu Alhamdulillah terobati.

Sebelum berangkat ke Jakarta, saya kangen berat almarhum Suryanto Sastroatmodjo, tentunya beliau bangga jika mengetahui saya diundang ke sana. Namun Tuhan berkehendak lain, Allah Swt menjemput ruhnya sebelum kabar terindah itu datang. Dan tak berselang lama di kesunyian lara, perasaan kehilangan itu disembuhkan oleh pengayoman Maman S. Mahayana, seakan menjadi penggantinya. Meski sekali tempo diserang perasaan rindu sangat terhadap Mas Suryanto; kesunyian menyakitkan tanpa kawan atau guru, tempat berteduh menyandarkan soal batiniah, walaupun ada saat-saat kokoh seorang diri sepenuh pasrah berontak.

Ketika berada di kampus Paramadina, diri sempat tersanjung, setidaknya dalam acara itu saya paling muda yang baca puisi, pula bersyukur dapat bertatap muka dengan para jawara sastra Indonesia yang ada di Ibukota. Sewaktu dipanggil baca puisi, merasai seperti penyair saja di hadapan penyair-penyair senior. Dan paling berkesan benak ini, saat menunggu giliran baca, kabar dari rumah kalau orang tua dalam keadaan tak sadar diri di ruang operasi. Lalu entah bagaimana Tuhan Maha Ajaib bekerja, setelah rampung membaca, mendapati kabar orang tua sudah siuman di Rumah Sakit LA.

Ketika balik ke Lamongan dalam perjalanan kereta saya berfikir keras, acara di Paramadina tidaklah megah, tapi gaungnya hebat. Ini tentunya peranan media massa, disamping kebesaran nama para undangan lain. Lantas nalar berputar balik atas keadaan karya saya tak diambu media. Maka di sinilah berpijak membuat situs dengan harapan kelak diketahui khalayak, dan nama websitenya sepantulan kepercayaan diri selepas dari Jakarta. Namun perihal itu tidak lantas membuat nyaman mencantelkan kata “penyair” di belakang nama. Saya masih biasa sebagai pengelana, seperti hari-hari kemarin.
***

Di selang waktu berbeda, saya memohon izin mengambil data-tulisan Maman S. Mahayana pada situsnya, untuk mengisi ruang kritik di Web, Alhamdulillah diperbolehkan. Dan sewaktu mendapat undangan JILFest 2008, berkesempatan bertatap muka dengan sastrawan Putu Wijaya, lalu mohon izin pula untuk mengangkut tulisan-tulisannya di wordpressnya, Alhamdulillah diri tersanjung diperkenankan. Namun tentu tak melupa, kawan-kawan lebih dulu membolehkan isi blognya dijumputi pasukan jemari saya.

Maka dengan hormat terima kasih saya ucapkan kepada: Abdul Hadi W.M., Maman S. Mahayana, Putu Wijaya, Joni Ariadinata, Saut Situmorang, Asarpin, Hudan Hidayat, Amien Wangsitalaja, Fahrudin Nasrulloh, Budhi Setyawan, Sutejo, Ribut Wijoto, S. Jai, Mashuri, Rakhmat Giryadi, Gugun el-Guyanie, A. Qorib Hidayatullah, Liza Wahyuninto, MG. Sungatno, Bernando J. Sujibto, Kirana Kejora, Dian Hartati, Denny Mishar, M. Faizi, dan para anggota FSL; Imamuddin SA, A.S. Sumbawi, Haris del Hakim, Joko Sandur, Agus B. Harianto, A. Rodhi Murtadho, Rodli TL. Tak lupa terimakasih bagi media-media massa yang datanya memperkuat kematangan Website; Jawa Pos, Tempo, Suara Merdeka, Republika, Kompas, Pikiran Rakyat, Suara Pembaruan, Riau Pos, Surabaya Post, Lampung Post, Kedaulatan Rakyat, dll. Kegiatan ini sekadar dokumentasi atas harapan tak sekadar di ladang maya media saiber.

Saya sadar, Sastra-Indonesia.com serta blog-blog penyokongnya, masih jauh dari purna kalau dimaksud sebuah dokumentasi. Mohon dimaklumi sebab dikelola sendiri, tapi semoga berlanjut menampung karya-karya para sastrawan, khususnya yang berkisaran di jendela internet, sambil sekali waktu menulis ulang isi buku-buku yang belum tersentuh cyber.

Kendala lain belum kenal atau tidak memiliki kontak dengan para sastrawan pemilik blog yang menyimpan karya-karyanya, sehingga tak mengambil datanya. Namun selaras perjalanan waktu, tetap menjumputi dengan menyertakan link-nya. Dan sapaan terimakasih patut diteruskan atas catatan Goenawan Muhammad di TempoInteraktif, meski belum bisa tepat waktu mengupload, hitung-hitung belajar menepati melodi, walau lewat bahasa meruh yang menjelma ini.

Mengakhiri catatan, saya teringat cerpennya Hamsad Rangkuti yang berjudul “Penyakit Sahabat Saya” dalam kumpulan cerpen “Cemara.” Maka disematlah ini sebentuk ngelindur. Akhirnya salam budaya, dan semoga sehat wal afiat semuanya, amin...

11 Februari 2009.

*) Pengelana asal Desa Kendal-Kemlagi, Karanggeneng, Lamongan, Jawa Timur, Indonesia.
http://sastra-indonesia.com/2009/02/suratan-hati-dari-hb-jassin-sampai-sastra-indonesiacom/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar