Selasa, 30 Juni 2020

SYARAH ORANG MADURA ATAS MARS BANSER

Imam Nawawi

(Izinkan ayah Izinkan ibu). Karena restu kalian adalah segala-galanya dalam hidup kami. Kalianlah puncak tertinggi segala pengetahuan kami. Dari kalianlah jasad ragawi kami ini lahir. Dari lidahmu, wahai ayah, telinga kami mendengar azan pertama kali. Dari puting payu daramu, wahai ibu, kami menyusu ruh kehidupan. Tanpa izin dan restu kalian, wahai ayah wahai ibu, apalah arti segala makna dan nilai hidup kami?!

(Relakan kami pergi berjuang). Berjuang di jalan ilmu pengetahuan. Berjuang menempuh perjalanan panjang tanpa ujung. Mengarungi lautan tanpa tepi. Mendaki gunung tanpa puncak. Hanya untuk berjuang mencari ilmu pengetahuan. Ayah-ibu, terimakasih kalian telah memberi kami raga dan jiwa ini; kehidupan ini. Kami telah tumbuh dewasa. Kami akan pergi berjuang untuk selanjutnya menuntut segala jenis ilmu pengetahuan.

(Di bawah kibaran bendera NU). Juga di bawah arahan, petunjuk, titah, petuah, nasehat, para kiai-kiai Nahdlatul Ulama. Sungguh ayah-ibu, di seluruh semesta ini, hanya ulama-ulama NU yang ada. Ke segala penjuru dunia mata memandang, hanya ulama dan kiai NU yang ada.

Setiap kali belajar ilmu fikih, seperti mazhab Maliki, Hanafi, Syafii, dan Hambali, wajah-wajah ulama dan kiai NU tersenyum merestui. Setiap kali menghormati, mencintai, bahkan mencium kaki-kaki Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali Karramahullahu wujuhahum, maka tangan-tangan ulama dan kiai NU mengelus-elus ubun-ubun kami.

Di seluruh penjuru dunia ini, wahai ayah-ibu, kami sudah berkeliling dan bertanya: adakah nama orang lain selain Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Malik, Hanifah, Syafii, dan Ahmad yang belum kami pelajari? Wahai ayah-ibu, nyaris seisi semesta ini tak mampu menjawab pertanyaan kami. Nyaris semesta jagad ini membenarkan ajaran kiai dan ulama NU ini.

(Majulah ayo maju serba serbu... serbu). Ayolah, kawan-kawan. Serbu segala musuh yang sudah diputuskan oleh seluruh ulama dan kiai NU. Tidak ada kebenaran lain di luar kebenaran kiai dan ulama NU. Berjuang dan berjihad di bawah kibaran bendera NU itu berarti berjuang di jalan Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Malik, Hanifah, Syafii, dan Ahmad. Berperang menumpahkan darah di bawah kibaran NU itu berarti syarat dan rukun pertempuran kita harus memenuhi ajaran semua nama-nama maha agung itu.

(Tidak kembali pulang Sebelum kita yang menang). Karena memang jalan pulang itu sudah tidak ada, wahai ayah-ibu. Jalan berpaling dari ulama dan kiai memang betul-betul tidak ada sama sekali. Di luar Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Malik, Hanifah, Syafii, dan Ahmad, sama sekali tidak ada pilihan lain lagi. Berpaling dari bendera NU dan nama-nama besar itu hanyalah kekalahan. Bukan jalan kemenangan. Sekali belajar dan menimba ilmu pengetahuan dari NU maka jalan berpaling sudah tidak ada lagi.

Pernah satu ketika saya melihat sebuah papan nama menuju masuk ke kawasan pondok pesantren NU, dan di sana tertulis bahwa pondok ini mengajarkan ALMUHAFAZAH ALAL QADIMIS SOLIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASLAH DALAM BINGKAI ISLAM RAHMATAN LIL ALAMIN. Sejak saat itulah, wahai ayah ibu, jalan pulang sudah tertutup. Jalan berpaling adalah jalan kekalahan.

(Walau darah menetes di medan perang Demi agama ku rela berkorban). Inilah ucapan yang keluar dari lidah hati dan sanubariku, wahai ayah-ibu. Jiwa dan raga yang kalian berikan kepadaku, semuanya menjadi korban persembahan di altar NU. Agamaku adalah agama NU. Ilmuku adalah ilmu al-muhafazah wal akhdzu. Spiritku adalah spirit Islam rahmatan lil alamin. Di altar-altar inilah, jiwa dan raga pemberian kalian, wahai ayah-ibu, akan berakhir sebagai korban persembahan.

(Maju ayo maju ayo terus maju Singkirkanlah dia dia dia). Dia yang Pertama adalah dia yang ilmu pengetahuannya berbeda dari ilmu pengetahuan dan agama NU. Dia yang Kedua adalah dia yang jalan pikirannya berbeda dari ulama dan kiai NU. Dia yang Ketiga adalah jiwa dan raga diri sendiri yang coba-coba berbeda dari NU dan ulama-ulama NU. Wahai ayah-ibu, kami akan terus maju, karena jalan mundur tidak ada dalam hati dan akal kami.

(Kikis habislah mereka Musuh agama dan ulama). Jika bukan mereka yang terkikis habis, maka kami sendiri yang akan musnah. Itulah pilihan yang tersedia. Tidak ada kompromi. Tidak ada pilihan ketiga. Karena jalan ketiga adalah jalan pengkhianatan. Jalan kemunafikan. Dalam perang, tidak ada ampunan bagi kaum munafik. Kami tidak akan pernah sama sekali bermuka dua.

(Wahai barisan Ansor serbaguna Dimana engkau berada (disini) Teruskanlah perjuangan Demi agama ku rela berkorban). Amin ya Rabbal alamin. Wallahu a'lam bis shawab.

Gapura, Sumenep, 29 Juni 2020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar