Jumat, 28 Agustus 2020

Menyambut Dewi Sartika

W.S. Rendra *

HAL yang menarik dari pribadi Dewi Satika, adalah eksistensinya sebagai seorang aktifis. Ia memiliki integritas kepribadian yang tinggi, sekaligus naluri yang tajam dalam membangun strategi dan keseimbangan di dalam totalitas aksi-reaksi-kontemplasi. Jarang aktifis yang memiliki kelebihan sifat seperti itu. Sempat saya saksikan yang punya kombinasi demikan, hanyalah Shoe Hok Gie dan Abdurrahman Wahid.

Dibanding dengan Raden Ajeng Kartini, keduanya amat penting sebagai pelopor kesadaran perempuan akan emansipasi manusia, namun agaknya Raden Ajeng Kartini tidak memiliki naluri seorang aktifis. Ia lebih tepat sebagai sastrawan dari sastra surat. Nilai sastra yang terkandung dalam surat-suratnya sangat tinggi. Ia menguasai metaphora yang mencerminkan kedalaman penghayatan batin dan ketelitian dalam pengamatan terhadap lingkungan. Surat-suratnya adalah kumpulan esai yang indah. Dalam hal ini, hanya Asrul Sani yang bisa menyamainya. Sayang, Asrul Sani tidak mempedulikan bakatnya dalam menulis esai.

Kartini tidak begitu menguasai mobilitas dirinya dibanding Dewi Sartika. Mungkin karena Kartini lahir dari istri ampil. Keningratan Dewi Sartika yang lebih tinggi dari Kartini, cukup besar juga pengaruhnya. Dewi Sartika lebih tegas, berani, dan berwibawa dalam membawakan dirinya yang kontroversial itu.

Yang paling nyata adalah perbedaan kemampuan mereka bersikap dalam soal perjodohan. Meskipun Kartini pernah menulis bahwa dia tidak ingin menikah dan juga mengutuk pernikahan yang jodohnya tidak berdasarkan pilihannya, melainkan berdasarkan pilihan orangtua yang harus diturutnya, tetapi nyatanya Kartini menikah dengan lelaki yang bukan pilihannya. Sedangkan Dewi Sartika menolak dijodohkan dengan lelaki yang bukan pilihannya, sambil tidak peduli kepada kehebohan yang ditimbulkan oleh sikapnya itu. Pada waktunya, Sartika kawin dengan lelaki duda dari derajat biasa tapi yang pintar, penuh pengertian, dan ia cintai. Tentunya hal ini menimbulkan heboh yang lebih besar lagi. Ternyata Dewi Sartika mampu menghadapi tantangan dari dalam keluarganya, dan dari masyarakat yang luas demi keteguhan akan pendirian dan sikap hidupnya.

Dewi Sartika punya naluri kuat untuk menjadi aktifis. Yang saya maksud dengan aktifis, bukan sekedar orang yang aktif mengerjakan kewajiban sehari-hari di kantor, di tempat bekerja, atau di rumah tangganya, melainkan seorang yang berbuat sesuatu di masyarakat dan untuk masyarakat, dengan tujuan memperbaiki dan memajukan masyarakat berdasarkan idealismenya, serta dalam kegiatannya itu, menyangkut mobilisasi orang banyak.

Dalam usia 18 tahun, Dewi Sartika merasakan keterbatasan eksistensi sebagai seorang perempuan, karena ikatan tradisi masyarakat yang berlaku kala itu. Seakan-akan tujuan hidup kaum perempuan hanyalah untuk menikah, bersuami. Janda dan perawan tua mengalami nasib yang malang. Ia bereaksi terhadap hal-hal ini. Ia pun lalu berkontemplasi. Ia membaca buku-buku, dan daya cerna pikirannya mulai bekerja. Ia berpendapat, kaum perempuan harus bisa mandiri dalam mencari nafkah. Oleh karena itu, mereka harus bersekolah, di sekolah yang khusus menyadari handicap (rintangan) kaum perempuan pada saat itu, maka mereka harus diajari keterampilan, diberi pengetahuan umum yang luas, bahasa asing sebagai jendela untuk melihat dunia luas, dan budi pekerti yang tepat untuk memperkuat ekspresi diri. Begitu ia bisa merumuskan reaksinya di dalam kontemplasi, segera ia memulai aksinya.

*) W.S. Rendra (alm), Budayawan, dalam mengantarkan buku "Biografi Dewi Sartika." Rendra lahir di Solo 1935 - wafat di Depok 2009.

***

Sakola Kautamaan Istri adalah aksi-reaksi Dewi Sartika dari hasil kontemplasinya. Sakola ini didirikan pada 16 Januari 1904, atau ketika Dewi Sartika berusia 19 tahun lewat sebulan. Saat Dewi Sartika berusia 36 tahun, Sakola Kautamaan Istri telah memiliki 15 Cabang di Residen Priangan.

Sedikit yang tahu, bahwa Dewi Sartika juga suka menulis di media massa, dan ia tidak mencantumkan gelar Raden sebagai penulis esai. Dewi Sartika membuat semacam kurikulum yang menjadi tujuan dari pengajaran di Sakola Kautamaan Istri. Tulisan Dewi Sartika dalam bahasa Sunda, telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Dr. Chye Retty Isnendes dari UPI, dan akan diterbitkan dalam bentuk buku oleh Sanggar Literasi SituSeni.

Perkenankan kami dari sanggar SituSeni, hendak menawarkan buku Kautamaan Istri karangan Ibu Dewi Sartika, kepada Ibu/Bapak. Dana yang terkumpul, adalah untuk melaksanakan acara Dangiang Dewi 2020/2021, yang diselenggarakan oleh Sanggar SituSeni sejak 2014.

Tahun ini, semoga keadaan membaik, ritual Dangiang Dewi akan lebih banyak dilakukan secara daring, misalnya Lomba Video Pertunjukan Puisi Dewi Sartika.

Rp. 50.000,- (belum termasuk ongkos kirim).

Perderan buku ini digalang oleh Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat (KPPJB).

Erni Wardhani, WA: +62 852-2237-0167

M. Saepul Rizal, WA: 0838-2155-6987

***

https://sastra-indonesia.com/2020/08/menyambut-dewi-sartika/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar