Rabu, 17 Februari 2021

Kedudukan Wanita sebagai Istri, Ibu dan Wanita Karier harus Seimbang

Nurul Komariyah *
 
Tulisan ini terinspirasi, ketika ada seorang wanita sibuk dengan pekerjaannya, tapi masih bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri yang sholiha, ibu yang bijak untuk anak-anaknya, dan tetap kompeten dalam pekerjaannya, tanpa menyalahi kodratnya sebagai wanita. Kaum wanita berbeda dengan laki-laki dalam hal-hal tertentu, jadi tidak bisa wanita bertindak layaknya laki-laki, bebas keluar rumah dan eksis di ranah publik. Tapi ada sebagian yang menyatakan semua itu boleh dilakukan, asal ada izin dari suami dan menyangkut hal yang positif.
 
Contoh perbedaan laki-laki dan wanita yang akan berpengaruh dalam pekerjaan yang boleh untuk wanita, dan yang tidak adalah perbedaan fisik. Perbedaan fisik ini pertama. Laki-laki punya fisik lebih kuat, sehingga mampu menerima tantangan keras dalam bekerja di luar rumah, sedangkan wanita dengan lemah lembutannya diciptakan tetap berada di rumah, mengurusi rumah dan anak-anak mereka. Kedua, perbedaan hormon. Ketiga, perbedaan kondisi fisik dan psikis, di antaranya keadaan wanita yang mudah tersinggung, temperamental, apalagi ketika masa haid. Keempat, perbedaan susunan otak pria dan wanita. Otak laki-laki lebih unggul dari otak wanita, sehingga tepat bila lelaki banyak berada di ranah publik. (muslimah.or.id)
 
Sering kita dengar tugas wanita ialah (3M) Masak, Macak (berdandan) dan Manak (melahirkan), kreteria itu memang masih sering kita dengar sampai sekarang, “buat apa berpendidikan tinggi, toh wanita tetap pada tugasnya pegang uleg dan cobek di dapur.” Wanita berpendidikan tinggi bukan untuk menyaingi para lelaki, tapi demi membangun generasi ( you teach a women = you teach a man, you teach a women = you build a generation, pendidikan anak bukan dimulai sejak dini, tapi semenjak memilih istri.
 
Islam memuliakan kaum hawa, Islam datang untuk menempatkan kedudukan wanita pada posisi yang layak, memberikan hak-haknya dengan sempurna tanpa dikurangi secara fitrohnya. Islam memuliakan kedudukan kaum wanita, sebagai ibu, anak atau saudara perempuan, juga sebagai istri. Di poin terakhir ini yaitu sebagai istri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan seorang suami untuk menafkahi istrinya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, baik dari segi makanan, pakaian, dan sebagainya. Mendapatkan apa yang dibutuhkan lewat meminta pada sang suami dengan cara yang ma’ruf.
 
Sebenarnya, wanita karir melakukan aktivitasnya, karena didorong keinginan maju, ingin mendapatkan ilmu pengetahuan, mendakwahkan ajaran agamanya, dan berharap hidupnya bermanfaat bagi orang lain, atau lantaran motivasi tertentu. Dalam ajaran Islam, istri atau ibu tidak diperintahkan atau diwajibkan bekerja. Karena nafkahnya dicukupi suami, demikian juga anak-anak dan semua kebutuhan rumah tangganya. Kewajiban istri hanya taat kepada Allah Swt dan suaminya; menjaga diri, keluarga, dan harta suaminya, ketika ia pergi (ghaib) sesuai dengan Firman Allah dalam AlQur’an Surat An-Nisa‘ ayat 34 yang artinya:
 
“Kaum lelaki (suami) itu penanggung jawab/pelindung bagi wanita (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atau sebagian yang lain, dan karena mereka telah memberi nafkah sebagian dari harta mereka. Maka wanita yang baik ialah yang taat (kepada Allah dan suaminya) lagi memelihara diri, ketika suaminya pergi sebagaimana Allah telah menjaga (mereka).”
 
Dan sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya: “Dan istri adalah pemimpin di rumah tangga suaminya serta anak-anaknya dan ia dimintai mempertanggungjawabkan tentang mereka dalam (kepemimpinannya).” Dengan demikian, maka istri tak dituntut bekerja mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tetapi dalam kenyataannya, kita banyak menemui kaum istri yang bekerja. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal:
 
1. Disuruh suami atau orang tua, karena kondisi keuangan keluarga masih belum mencukupi.
 
2. Keinginan istri atau wanita itu sendiri, karena memiliki ilmu dan keterampilan, meskipun keuangan keluarga tidak kekurangan dan mendapat izin dari suami.
 
3. Keinginan wanita atau istri, karena kekurangan keuangan keluarga dan diizinkan suami.
 
Wanita istri yang bekerja lantaran sebab tersebut di atas, dibolehkan dalam ajaran Islam dengan syarat:
 
1. Mendapat izin dari suami atau orang tua (bagi wanita yang belum bersuami).
2. Dalam rangka taat kepada Allah dan suaminya.
3. Dapat menjaga diri.
4. Berjilbab atau menutup aurat.
5. Tidak menimbulkan fitnah dan ma’siat.
6. Tugas pokok kodrati wanita, istri, dan ibu tidak terabaikan.
 
Berdasarkan uraian di atas, dapat diutarakan di sini tentang beberapa hukum wanita /istri bekerja:
 
1. Wajib, jika disuruh oleh suami atau orang tuanya, dan dapat melaksanakan syarat-syaratnya.
 
2. Sunnah, jika mendapat izin dari suami/orang tua, dan bisa melaksanakan syarat-syaratnya serta hasilnya dibutuhkan oleh keluarga.
 
3. Makruh, jika mendapat izin dari suami/orang tua dan dapat melaksanakan syarat-syaratnya, tapi hasilnya tidak dibutuhkan oleh keluarga, karena sudah tercukupi dari hasil kerja suaminya.
 
4. Haram, jika tidak mendapatkan izin dari suami/orang tua atau tidak dapat melaksanakan syarat-syaratnya. Karena ini akan menimbulkan kerusakan dalam rumah tangga; antara lain terjadinya PIL (Pria Idaman Lain), WIL, perzinaan, dan bentuk-bentuk kemaksiatan yang lain.
 
Wanita atau istri yang bekerja, memanglah ada keuntungan atau segi positifnya, seperti bertambahnya sumber finansial, meluasnya network (jaringan hubungan), adanya kesempatan menyalurkan bakat dan hobi, terbukanya kesempatan mewujudkan citra diri yang positif dan lain-lain, tetapi di sisi lain kadang-kadang dihadapkan pada resiko yang buruk, misalkan:
 
1. Terabaikannya keluarga, karena kesibukan di luar rumah.
2. Terkurasnya tenaga dan pikiran.
3. Sulitnya menghadapi konflik peran, antara kedudukan sebagai ibu rumah tangga dan wanita karir.
4. Timbulnya stres dan beban pikiran.
5. Berkurangnya waktu untuk diri sendiri dan keluarga. (Dirujuk dari Y.P.P. Nurul Faizah)
 
Maka, jadilah wanita muslimah yang mulia di mata Allah, suami, anak, dan orang-orang yang berada di sekitar. Setinggi apapun jabatan dan prestasi, ingatlah selalu kodratmu. Seimbangkan kewajibanmu sebagai istri yang selalu taat pada suami, ibu yang dapat mewujudkan anak yang sholeh dan sholeha, serta kewajiban di dalam pekerjaan (jika bekerja sebagai wanita karier).
 
03 Juli 2019

*) Nurul Komariyah, M.Pd., lahir 22 September 1985 di Dusun Bagel, Sumberagung, Sukodadi, Lamongan. Mengajar di SDN Sumberaji, Sukodadi, dan aktif di Kepramukaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar