Minggu, 18 Juli 2021

Cermin dari Tokoh Surabaya

Benni Setiawan *
jurnalnet.com
 
Pernahkan Anda membaca buku biografi? Biografi tokoh politik, sosial, budaya, pendidikan dalam satu buku?
 
Ya, mungkin buku yang ditulis oleh Agus Wahyudi perlu Anda baca. Karena apa, buku ini adalah biografi singkat dari beberapa tokoh Surabaya. Setidaknya ada 21 tokoh yang dapat diteladani dan dijadikan cermin bagi kita semua.
 
Buku yang ditulis dengan bahasa feature ini mudah dicerna dan dipahami. Di samping gaya bahasa yang lugas dan sesekali membuat kita tersemyum dan tertawa terbahak-bahak.
 
Buku yang ditulis oleh wartawan Surabaya Post (Jawa Pos Groups) ini mengangkat kearifan, keuletan, ketelatenan tokoh dari Kota Pahlawan, Surabaya.
 
Tokoh yang patut untuk dikemukan di sini diantaranya adalah Sujarwoto alias Gombloh. Mantan mahasiswa ITS jurusan arsitektur ini dilahirkan di Jombang, 14 Juli 1948.
 
Siapa tak kenal Gombloh. Legenda musik Indonesia yang dikenal masyarakat luas karena lagu Kebyar-kebyar. Konon lagu ini lebih heroik dari pada lagu kebangsaaan Indonesia Raya yang diciptakan oleh WR Supratman.
 
Selain legenda musik, ia juga patut disebut sebagai legenda manusia khas Surabaya (Jawa Timuran). “Dia benar-benar mewakili watak arek Suroboyo. Polos, apa adanya, semuanya keluar begitu saja dari hatinya. Tapi hatinya sangat baik” ujur Pardi Artin (hal. 238)
 
Cerita unik tentang gombloh juga diulas dalam buku setebal 321 halaman ini. Gombloh tidak mau pindah ke Jakarta, walaupun lagu-lagunya laris di pasaran. Ia tidak mau didekte oleh cukong-cukong industri musik di Glodok Jakarta. Gombloh berujar, “Saya kan orang Surabaya. Saya tidak boleh meninggalkan Surabaya karena komunitas saya di Surabaya”. (hal. 240).
 
Sebuah ungkapan dari hati yang sangat dalam. Di tengah popularitas ia tetap “mendarmabhaktikan” hidupnya untuk Surabaya. Keadaan ini tentu berbanding 180 derajat dengan jaman sekarang. Artis-artis yang baru saja merintis karir, sudah kepencut pergi ke Jakarta. Selain mudah mencari uang, konon di Jakarta seseorang akan lebih mudah sukses dibandingkan hidup di kampung halamannya.
 
Hal tersebut tidak berlaku bagi seniman yang pernah rekaman ditunggui PSK Gang Dolly Surabaya. Gombloh tetap ingin hidup di Surabaya. Toh, dengan tetap di Surabaya ia masih bisa hidup dengan baik.
 
Selanjutnya adalah, biografi HM Said, seorang tokoh politik yang amat disegani. Ia telah banyak melahirkan tokoh-tokoh politik muda handal yang mampu mewarnai dinamika politik daerah maupun nasional. Ia juga menjadi tokoh yang diidolakan oleh Akbar Tandjung (Mantan Ketua DPR dan Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar).
 
Ada cerita unik yang dipaparkan oleh buku yang ditulis oleh alumnus Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ini. Yaitu, ketika, Jawa Pos akan dibredel oleh Mbah Progo- sapaan akrab HM Said. Kala ini Jawa Pos banyak mengkritik kebijakan Golkar sebagai partai penguasa. “Abang ijone Jawa Pos itu aku wis weruh, aku isok nutup Jawa Pos (seluruh jerohan Jawa Pos saya sudah tahu. Say bisa membredel Jawa Pos)”, begitu ucap Said.
 
Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Groups) yang mendengar ancaman itu segera menemui Mbah Progo dalam acara penataran P4 di Pandaan. “Pak Said, saya ini orang kecil. Kalau Jawa Pos dibredel saya nderek (ikut) Pak Said saja” ujar Dahlan merendah.
 
Spontan, amarah Mbah Progo reda. Senyum Mbah Progo pun mengembang. Belakangan, Dahlan malah dipercaya Mbah Porgo menjadi anggota MPR dari Utusan Golongan, 1987-1992. (hal. 263)
 
Pengalaman tersebut menunjukkan ketangguhan pengusaha koran terbesar di Indonesia bahkan dunia satu ini. Pengalaman tersebut juga dapat dijadikan hal yang sangat berharga bagi generasi muda sekarang. Menghadapi orang yang lebih tua apalagi seseorang yang berpengaruh harus mau merendah, tapi mempunyai strategi jitu untuk masa depan.
 
Ada lagi tokoh politik dari Surabaya yang juga pernah menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia adalah Pak Poer, sapaan akrab Poernomo Kasidi. Ia adalah seorang tokoh politik yang enggan di puji. Dokter lulusan UI Jakarta dan UGM Jogjakarta ini menjadi manajer kota hinggi kini banyak jadi inspirasi.
 
Contohnya banjir yang jadi masalah utama Surabaya hingga saat ini. Pak Poer mencarikan solusi. Dia paham banjir tak mungkin hilang. Cuma yang dia upayakan adalah mengeliminasi genangan. Minimal kurang dari dua jam. Caranya, pertama, kebersihan diutamakan. Kedua, perbaikan saluran maupun pemetaan saluran zaman Belanda. Di Surabaya ada riol (gorong-gorong) yang bisa dimanfaatkan untuk mengalirkan air hujan. Yang utama di daerah CBD (Central Business District), yakni jalan Tunjungan, Blauran dan Embong Malang.
 
Ketiga penyudetan, jalur-jalur dari saluran saling dihubungkan. Pada saat daerah rendah dihubungkan dengan pompan.
 
Pak poer bukan hanya memberi instruksi. Ia juga menyukseskan program-program pemerintah daerah kala itu. Ia terjun langsung ke kampung-kampung. Pak Poer acap nyelonong ikut kerja bakti. Itu dilakukan bukan simbolis. Tapi ikut njegur (turun) langsung.
 
Tatkala keliling kampung ia tak sungkan naik sepeda balap. Kadang juga naik mobil, becak, naik sepeda motor bersama ajudannya. Itu dilakukan setiap hari.
 
Saking seringnya blusukan ke kampung-kampung, banyak warga yang sangat mengenal dirinya. Anak-anak pun ikut menyambutnya. “Karena apa, setiap datang ke kampung-kampung, Pak Poer membawa permen. Itu yang membuat anak-anak senang”. Pak Poer juga dikenal dengan pemrakarsa pasukan kuning (hal. 305-306).
 
Kisah-kisah tersebut di atas semakin mengokohkan posisi Surabaya yang telah lama dikenal orang sebagai kota Pahlawan. Surabaya juga merupakan ibu kota Propinsi Jawa Timur. Sebagai ibu kota propinsi, Surabaya merupakan kumpulan banyak orang yang mengadu nasib. Entah menjadi pedagang, wartawan, tokoh politik, penyanyi, PNS dan seterusnya.
 
Dalam perjalanan selanjutnya, ternyata Surabaya telah banyak mencetak orang-orang penting dalam lintasan sejarah. Mereka tersebar dalam berbagai bidang. Politik, hukum, sosial, pemain sepakbola, penulis dan penyanyi.
 
Walaupun belum diangkatnya tokoh penggerak ekonomi, sebagaimana kritik Dahlan Iskan dalam kata pengatar, buku ini kiranya patut di baca oleh siapa saja yang ingin mengetahui Surabaya lebih dekat. Lebih-lebih bagi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur yang akan bertarung di pilkada Jawa Timur pada 2008.
 
Pada akhirnya, buku ini adalah sketsa hidup tokoh Surabaya yang bertutur tentang penggalan kisah hidup. Mereka terlahir dari latar belakang yang berbeda. Namun, mereka telah memberikan inspirasi besar dan pengaruh bagi perkembangan Kota Surabaya.
 
Judul Buku : Sketsa Tokoh Suroboyo
Penulis : Agus Wahyudi
Pengantar : Dahlan Iskan
Penerbit : Selasar Publishing, Surabaya
Tebal : xviii + 321 halaman
Cetakan : I, 2006

*) Benni Setiawan, Pembaca Buku. http://sastra-indonesia.com/2010/05/cermin-dari-tokoh-surabaya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar