Jumat, 27 Agustus 2021

Laman Penyair Gila: Perpaduan Teknologi dan Keindahan Kata*

Mahmud Jauhari Ali
 
Pernahkah Anda mengunjungi sebuah laman berisi sejumlah pengetahuan tentang jagad alam sastra, khusunya puisi dengan rangkaian diksi yang menawan hati kita untuk membacanya? Mungkin di antara kita pernah menemukan laman-laman yang saya maksud itu. Kemudian kita unduh bagian-bagian penting dari laman tersebut untuk keperluan hidup kita. Bagi mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra misalnya, tentulah untuk keperluan tugas-tugas kuliah dan penyusunan skirpsi atau hanya untuk memuaskan batin guna memperkaya jiwa mereka. Mungkin pula sebagian dari kita tidak pernah menemukan laman-laman tersebut. Bahkan, mungkin masih ada saudara-saudara kita yang sama sekali tidak mengenal internet atau dunia maya sehingga mereka tidak pernah pula mengunjungi satu laman pun. Hal terakhir tadi dapat kita maklumi karena teknologi internet belum merata di Indonesia. Bisa juga karena mereka enggan bergelut dalam dunia yang satu itu. Ya, mereka lebih suka membaca buku-buku karangan pakar-pakar ternama di bidang mereka masing-masing daripada menjelajah dunia lewat internet. Namun, saya yakin sebagian orang yang bergelut dalam dunia kata, terutama puisi pernah mendapatkan pencerahan dari laman yang berisi seperti yang saya sebutkan di atas.
 
Masih berkenaan dengan dunia maya dan dunia sastra, suatu ketika saya pernah berada di sebuah warung internet. Niat saya dari rumah adalah mengunjungi sebuah laman seseorang yang menurut cerita di masyarakat Kalimantan Selatan, seseorang itu telah sangat jatuh cinta dengan teknologi yang satu ini dan dunia kepenyairan. Jujur, saat itu saya penasaran seperti apa wujud laman tersebut. Setelah saya tekan tombol masuk, betapa terkejutnya saya melihat sebuah tampilan yang menggiurkan pandangan saya untuk tidak lepas darinya. Ya, sebuah laman cantik dan memesona telah ada di hadapan saya. Ini adalah salah satu tanda-tanda kebesaran-Nya. Laman ini berjudul Penyair Nusantara dengan desain grafis yang disusun rapi oleh pengelolanya. Setelah saya telusuri lebih jauh, ternyata masih ada tiga buah laman utama lagi milik seseorang yang notabene adalah seorang penyair kenamaan asal Kalimantan Selatan bernama Arsyad Indradi.
 
Di alam sastra Kalimantan Selatan pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, Arsyad Indradi dikenal sebagai “penyair gila” karena kegilaannya dalam dunia sastra. Sebuah kegilaan yang menurut saya merupakan bentuk kepedulian seorang sastrawan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan sebagai usaha merekatkan hubungan antarsastrawan di tanah air. Sempat pada tahun 2005 ia menjual tanahnya hanya untuk membuat buku antologi penyair nusantara yang memuat 142 penyair dengan 426 puisi yang hasilnya ia bagikan gratis di seluruh nusantara. Lima belas juta rupiah habis untuk pembuatan buku tersebut. Bahkan, dia pulalah sendiri yang menyusun, membuat kover, hingga mengedarkan buku-buku tersebut. Lebih daripada itu, saya menangkap ada niat suci dalam diri penyair yang satu ini melalui dunia kepenyairannya, yakni untuk kemanusiaan dan keagungan Tuhan. Adapun keempat laman utama milik lelaki kelahiran Barabai, Kalimantan Selatan tanggal 31 Desember 1949 ini adalah sebagai berikut.
 
Penyair Nusantara, merupakan salah satu judul laman dari sekian banyak laman yang ada di Indonesia yang beralamat di http://penyairnusantara.blogspot.com/ Dengan anak judul Hidup Bukanlah Sewaktu Mati dan Mati Sewaktu Hidup, laman ini menjadi tampil lebih mantap dan menawan dari segi judul. Saat kita mulai memasuki laman ini, kita disapa oleh perancang sekaligus pemiliknya dengan kata-kata, yakni selamat datang, salam sastra, ucapan terima kasih atas kunjungan kita, dan selamat bergabung di laman ini. Jika kita memasuki lebih dalam lagi, nuansa kepenyairan dalam laman ini semakin terasa.
 
Isi yang paling menonjol dalam Penyair Nusantara: Hidup Bukanlah Sewaktu Mati dan Mati Sewaktu Hidup ini adalah biodata para penyair nusantara dan karya-karya mereka di sejumlah besar provinsi yang ada di Indonesia. Terdapat dua puluh sembilan provinsi dimuat dalam daftar menu penyair nusantara ini oleh Arsyad Indradi. Di setiap menu provinsi yang dimuat tersebut, kita dapat menemukan biodata para penyair dan karya-karya mereka di provinsi yang bersangkutan. Karena itu, silakan Anda masuki setiap menu tersebut. Hal ini dapat kita maklumi karena memang pada dasarnya Penyair Nusantara dibuat oleh Arsyad Indradi untuk menampung dan menampilkan biodata dan karya-karya para penyair se-Indonesia dalam bentuk pendokumentasian dan juga sebagai ajang untuk merekatkan tali-temali persaudaraan penyair se-Nusantara.
 
Tentunya ajang tersebut bukan hanya khusus untuk kalangan penyair, tetapi juga untuk siapa saja yang berminat terhadap dunia kepenyairan. Dengan demikian, Penyair Nusantara juga dapat merekatkan tali-temali persaudaraan seluruh masyarakat nusantara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 
Dengan mengunjungi Penyair Nusantara, kita dengan mudah mengetahui nama-nama penyair di Indonesia dan karya-karya mereka. Hal ini tentulah sangat membantu para peneliti, pelajar, mahasiswa, penggiat sastra, dan para penikmat sastra. Selain itu, dalam Penyair Nusantara kita juga dapat melihat foto-foto kegiatan sastra dan gambar sampul depan buku-buku antologi sastra. Foto-foto itu seperti foto-foto beberapa penyair nasional dalam Seminar Sastra Internasional di TIM Jakarta 14?19 Juli 2007, saat berlangsungnya Aruh Sastra IV di Amuntai 14-16 Desember 2007, dan saat Acara Kongres KSI 1 Di Kudus 19 – 21 Januari 2008. Beberapa gambar sampul depan buku antologi sastra itu, yakni Antologi Penyair Nusantara: 142 Penyair Menuju Bulan, antologi puisi Narasi Musafir Gila, antologi puisi Nyanyian Seribu Burung, antologi puisi Romansa Setangkai Bunga, dan antologi puisi Bahasa Banjar KALALATU.
 
Penyair Kalimantan Selatan, merupakan sebuah laman tersendiri di luar laman Penyair Nusantara yang memuat biodata lengkap para penyair di setiap kabupaten dan kotamadya di Kalimantan Selatan beserta karya-karya mereka. Kita dapat menemukan laman ini di alamat www.penyair-kalsel.blogspot.com. Jika Anda menginginkan pengetahuan berkenaan dengan data-data sastrawan Kalimantan Selatan dan karya-karya mereka, buka saja laman yang satu ini. Selain itu, dalam laman ini juga memuat hal-hal tentang papandiran (obrolan bahasa Banjar), balalah (Berjalan), ramak rampu (beragam,aneka), album antologi puisi bahasa Banjar Kalalatu, album 142 Penyair Menuju Bulan, album antologi puisi Musafir Gila, album antologi puisi Nyanyian Seribu Burung, album puisi-puisi cinta Romansa Setangkai Bunga, berita-berita, esai-artikel, dan foto kegiatan sastra.
 
Sastra Banjar, merupakan laman tersendiri di luar dua laman di atas yang memuat sastra daerah Banjar. Laman Sastra Banjar antara lain memuat sastra Banjar dalam esai, kamus bahasa Banjar kuala, mantra Banjar, polemik sastra Banjar, aruh sastra, sastra daerah Banjar, khazanah makna bahasa Banjar, dan tata bahasa Banjar.
 
Arsyad Indradi, laman yang satu ini merupakan laman yang menyagkut hal ikhwal tentang Arsyad Indradi dan karya-karyanya. Daftar Muatan Isi Arsyad Indradi antara lain adalah biodata Arsyad Indradi, antologi puisi Anggur Duka, antologi puisi Nyanyian Seribu Burung, antologi puisi Narasi Musafir Gila, antologi puisi Romansa Setangkai Bunga, dan antologi puisi Kalalatu.
 
Apa yang dapat kita tangkap dari keempat laman utama penyair gila ini? Ada dua hal yang paling menonjol, yakni memanfaatkan laman untuk kemajuan dunia sastra di Kalsel dan menunjukkan bahwa puisi bukanlah hasil dari kegiatan melamun atau menghayal yang sia-sia belaka.
 
Arsyad Indradi benar-benar berhasil memanfaatkan laman di dunia maya dalam memublikasikan pengetahuan sastra, khususnya puisi kepada masyarakat luas. Dengan laman-laman tersebut, Arsyad Indradi bukan hanya bersastra dalam lingkup Kalimantan Selatan, tetapi ke seluruh penjuru kota dan desa di dunia. Pemublikasian seperti itu akan dapat memajukan dunia sastra di Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya. Mengapa demikian? Karena dengan pemublikasian tersebut, masyarakat di Kalimantan Selatan dan provinsi lain akan mendapatkan pengetahuan sastra sehingga mereka mampu mengapresiasi, menilai, bahkan membuat puisi sendiri. Selain itu, dengan pemublikasian tersebut, orang-orang dari luar negara kita akan mengetahui keberadaan dan mutu sastra di negara ini.
 
Laman penyair gila yang secara garis besar berjumlah empat buah ini, masing-masingnya merupakan laman induk. Masing-masing laman induk tersebut memiliki sublaman yang jumlahnya tidaklah sedikit. Dalam laman Penyair Nusantara memiliki sublaman bejumlah 31 buah, laman Penyair Kalimantan Selatan memiliki sublaman sebanyak 24 buah, laman Sastra Banjar memiliki sublaman sebanyak 16 buah, dan 10 buah sublaman dari laman Arsyad Indradi. Jika kita jumlahkan semuanya laman tersebut, jumlahnya menjadi 85 buah laman. Jumlah ini membuktikan bahwa Arsyad Indradi tidak sedang bermain-main dalam sastra, melainkan sangat serius dalam hal itu sehingga ia harus menggunakan banyak laman. Dalam hal ini, ia sungguh-sungguh ingin menyampaikan sebuah kenyataan bahwa penyair bukanlah seorang pelamun atau penghayal. Ia ingin menyadarkan masyarakat luas bahwa penyair adalah insan-insan yang jujur menyuarakan jiwa mereka untuk kemanusiaan dan keagungan Tuhan. Oleh karena itulah, puisi bukan semata goresan pena biasa. Puisi pantas dibaca, diapresiasi, diperbincangkan di bangku-bangku kuliah, dianalisis, hingga dilestarikan dalam bentuk perbuatannya di alam perkembangan jagad sastra mana pun. Keberadaan laman-laman Arsyad Indradi tersebut, pada kenyataannya telah meramaikan alam sastra di Kalimantan Selatan dan Indonesia pada umumnya dalam perkembangan sastra mutakhir saat ini.
 
Menutup tulisan yang teramat singkat dan sederhana ini, marilah kita pandang puisi dan genre sastra lainnya sebagai sesuatu yang berharga dalam hidup kita. Janganlah kita memandang karya sastra termasuk puisi dengan sebelah mata karena dengan sebelah mata saja, kita tidak akan dapat menggapai makna puisi terdalam yang dikandung oleh kata-kata yang indah dan memesona. Marilah pula kita manfaatkan fasilitas internet, khususnya laman untuk memajukan kehidupan sastra di Kalimantan Selatan dan Indonesia. Bagaimana menurut Anda?

*) Dimuat dalam Buku Kumpulan Esai “Risalah Penyair Gila” http://sastra-indonesia.com/2009/09/laman-penyair-gila-perpaduan-teknologi-dan-keindahan-kata/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar