Minggu, 07 Januari 2018

MEMPERTANYAKAN PENTINGNYA MANUSKRIP ISLAM KEAGAMAAN

Agus Sulton
Radar Mojokerto, 25 Okt 2015

Manuskrip atau biasa disebut "naskah” adalah benda material berupa tulisan tangan nenek moyang kita yang berusia berpuluh-puluh tahun bahkan ratusan tahun dengan menggunakan bahasa daerah sebagai pengantar atau bahasa Arab. Menuskrip mengenalkan kita tentang adat istiadat, sejarah suatu daerah, pemikiran masa lampau termasuk berbagai bidang ilmu usuluddin, ilmu fiqh,
ilmu hadist, ilmu faraidh, ilmu teknik (handasah), ilmu astronomi (falakiyyah), astrologi (nujum) dan sebagainya. Pesantren adalah salah satu lembaga yang memiliki tradisi besar dalam penyalinan dan produksi naskah Islam keagamaan. Jejak manuskrip-manuskrip ini bisa kita nikmati dan dilihat sampai sekarang di beberapa museum, koleksi pribadi, di pesantren, dan beberapa masjid atau mushola yang disinyalir bekas skriptorium.

Manuskrip Islam keagamaan di pesantren mempunyai bentuk tersendiri, yakni penggunaan berbahasa Arab disertai makna jenggotan dan teks Islam keagamaan yang dikreasikan memakai bahasa daerah (pégon) berupa tetembangan. Prof. Oman Faturahman (2011: 18) menilai keislaman lokal yang dihasilkan itu pada hakikatnya merupakan buah dari upaya penafsiran para pengarangnya terhadap doktrin-doktrin Islam yang bersifat universal dan kosmopolitan, dan ditulis dalam rangka menyesuaikan doktrin-doktrin tersebut dengan konteks dan budaya lokal masyarakat setempat, karena meskipun benih Islamnya sama dengan di tempat asalnya, tanah tempat tersebut dinilai memiliki sejumlah keragaman sosiologis yang berbeda, sehingga kreatifitas para ahli agama sangat dibutuhkan untuk menemukan dan merumuskan identitas serta kekhasannya sendiri. Seperti halnya aksara pégon sebagai sarana pengembangan atau bentuk kristalisasi dari warna kelokalan oleh para ahli agama.

Pengertian manuskrip Islam keagamaan lebih diorientasikan pada manuskrip Islam yang berisi ajaran-ajaran agama berdasarkan Al Qur’an dan Hadist, sebab tidak sedikit manuskrip Islam aksara pégon menyoal mantra-mantra Jawa (azimat), pengobatan tradisional Nusantara, dan asal suatu wilayah. Teks manuskrip Islam keagamaan berisi ilmu Tawhid, Fiqh Akbar, ilmu kalam, dan sebagainya. Karya-karya berupa “sastra kitab” saat itu, misalnya manuskrip Bahjat al-Ulum fi Sharh Aqidat al-Usul karya Ibrahim as-Samarqandi, manuskrip Sittin atau As- Sittûn Mas’alah fî al-Fiqh karya Muhammad al-Zahid al-Mishri, manuskrip Talmisani karya Umar bin Ibrahim al-Tilmisani, manuskrip Fathu al-Mubin bi Syarh Ummi al-Barahin kitab karya Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Yusuf bin ‘Umar bin Syu’aib Al-Sanusi Al-Tilimsani Al-Hasani Al-Maliki, dan Bidayatul Hidayah karya Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali. Teks semacam ini sebagai bahan ajar yang berkembang pesat digunakan pada pesantren-pesantren awal abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20 di Kediri dan Jombang.

Jejak peradaban Islam di Kediri sendiri bisa dibilang cukup tua, dengan dibuktikan prasasti Islam huruf Arab ditemukan, ada seorang ulama bernama Syeh Wasil Syamsudin atau Mbah Wasil diperkirakan 920-929 Hijriah atau 1514-1523 M (dari pembacaan inskrpisi). Berdasarkan sedikit keterangan prasasti di Setono Gedong, bahwa “ini (batu) adalah makam dari seorang ulama Islam dan seorang ulama syekh yang saleh.” Dari sini sangat jelas kalau Islam masuk di Kediri sudah ada sejak dahulu kala.

Berabad-abad setelahnya, Islam semakin meluas, menyebar di pelosok-pelosok perkampungan bersamaan dengan berdirinya tempat-tempat pengajian bernafaskan ajaran Islam (pesantren). Karena berdasarkan tradisi lisan yang berkembang di masyarakat, setelah terjadi pemberontakan dan penangkapan Pangeran Diponegoro, para santrinya sebagian melarikan diri ke wilayah Jawa Timur kemudian mendirikan tempat-tempat syiar. Bermula dari sini tradisi pernaskahan, baik produksi maupun penyalinan naskah mengalami peningkatan. Jejak-jejak skriptorium banyak diketemukan, baik skriptorium berskala besar atau skriptorium berskala kecil, seperti pesantren di Banaran, pesantren di Nepen, pesantren di Karang Tenggah, pesantren Mahir Arriyadl, pesantren di Balongjeruk, pesantren di Tumbuk Kediri, bekas pesantren di Banyuarang Jombang, dan beberapa napak tilas bekas pesantren lain yang masih bisa kita temukan sekarang, baik berupa serpihan cerita atau bukti manuskrip yang sampai pada kita saat ini.

Keseluruhan manuskrip yang penulis temukan menggunakan bahan kertas daluwang, kertas merang, dan kertas Eropa sedangkan alat tulis yang dipakai di pesantren pada saat itu berupa sada atau lidi dari pohon aren, bambu ori yang diruncingkan, bulu angsa, dan runcingan besi (pena tutul). Bahan tinta hitam menggunakan blendok (getah) asem ranji atau sejenisnya dicampur dengan angus kemudian digodok, sedangkan warna merah memanfaatkan kulit cabai ditumbuk halus. Pada waktu itu orang yang memiliki manuskrip dianggap luar biasa karena bahan kertas harganya sangat mahal dan orang yang memegang manuskrip diagungkan di lingkungannya disebut orang berilmu.

Menuskrip pada masanya dianggap mempunyai kekuatan magis dan sebuah benda yang sangat diagungkan. Bahkan untuk memilikinya harus membeli dengan harga yang sangat mahal dan kalau hendak sebatas ingin menyalin manuskrip harus melakukan ritual puasa tiga hari dengan harapan dapat berkah dari pengarang teks manuskrip dan saat proses penyalinan di tengah perjalanan tidak mengalami hambatan.

Betapa luar biasa harapan pendahulu kita sebatas ingin memiliki manuskrip, dari manuskrip pula orang menjadi mengerti dan dihargai di masyarakat. Kita sebagai manusia yang “dianggap” modern dan terpelajar sadar budaya untuk menghormati, memanfaatkan, mempelajari, dan memelihara warisan manuskrip-manuskrip Islam keagamaan di pesantren. Manuskrip adalah identitas kultural kekuatan bangsa khususnya umat Islam. Dalam beberapa kasus yang penulis temukan di beberapa daerah, manuskrip dibiarkan begitu saja oleh pemiliknya sampai akhirnya dimakan rayap, lapuk kamudian dibakar. Alangkah lebih baik, kita sebagai orang yang sudah melek pengetahuan mari memberikan alternatif penyadaran untuk preservasi manuskrip-manuskrip Islam keagamaan. Dalam usaha ini, nilai-nilai Islam yang akan ditelaah secara intuitif mampu memberikan kontribusi perkembangan studi Islam dan kekuatan Islam terhadap ancaman global.
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar