Selasa, 17 September 2019

Pelita di Tengah Kegelapan

Ahmadul Faqih Mahfudz *

HAMPIR setiap hari anak itu datang ke taman baca kami. Saat datang pertama kali, dia amati buku-buku di rak satu per satu. Beberapa saat kemudian, dia ambil sebuah buku, lalu duduk tenang tanpa beban.

”Afkar, bukumu terbalik! Begini yang benar,” tegur kawannya, spontan, seraya membetulkan letak buku yang sedang dibacanya.

Afkar memang belum bisa membaca. Bocah plontos itu tidak bersekolah di taman kanak-kanak dan belum cukup umur untuk menjadi siswa sekolah dasar (SD). Usianya baru 5 tahun. Meski begitu, dia mulai menyenangi buku. Sedangkan kawannya, Rizki, sudah kelas I SD, tapi cara membacanya belum lancar. Untuk membaca sebuah kata, Rizki butuh waktu beberapa detik. Dia harus mengeja huruf demi huruf untuk melafalkan satu kata dan menangkap maknanya.

Afkar dan Rizki adalah dua di antara beberapa pengunjung Taman Baca Anak-Anak Langit. Taman baca yang saya rintis dan saya kelola secara swadaya bersama Nihayah, istri saya. Taman baca itu kami dirikan di kampung kami di pelosok Bali Utara, tepatnya di Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.

Taman Baca Anak-Anak Langit lahir karena kegelisahan saya melihat fenomena di kampung kami. Kegelisahan saya karena beberapa hal. Pertama, tidak ada seorang anak pun yang saya lihat membaca buku bacaan di luar waktu sekolah. Kedua, tidak ada satu taman baca pun di kampung kami yang bisa mempertemukan anak-anak dengan buku. SD di kampung kami memang memiliki sebuah lemari buku yang oleh guru-gurunya disebut perpustakaan. Tapi, alangkah malangnya, lemari itu hanya berisi tumpukan buku ajar.

Ketiga, masyarakat kesulitan dalam mengakses buku karena kampung kami jauh dari perpustakaan daerah yang letaknya di kota kabupaten. Keempat, tidak ada tempat bermain yang dapat menjadi ruang kreatif untuk memancing imajinasi dan mengembangkan kreativitas anak-anak. Pada saat yang sama, empat hal itu diperparah oleh fenomena kelima: hampir semua anak di kampung kami memegang gawai dan menghabiskan waktu bersamanya.

Fenomena sosiokultural yang mencemaskan tersebut akhirnya menggerakkan saya. Beberapa buku, majalah, dan bahan-bahan bacaan yang saya koleksi selama ini saya kumpulkan. Rak buku bekas yang saya pakai saat kuliah di Jogja saya ambil, kemudian saya bersihkan. Buku-buku, majalah, dan bahan-bahan bacaan itu kemudian saya susun di rak dengan rapi. Berbekal kegelisahan-kegelisahan tersebut, 11 November 2018, saya dirikan sebuah taman baca sederhana di teras rumah kami.

Di usianya yang sudah kedelapan bulan ini, dua manfaat saya alami dengan adanya taman baca di kampung kami. Pertama, keberaksaraan. Anak-anak yang belum bisa membaca karena belum bersekolah di satuan pendidikan dasar atau pendidikan usia dini kini mulai mengenal huruf dan angka. Sedangkan mereka yang mahir membaca menemukan ruang untuk memperkaya pengetahuan dan memperluas wawasannya karena terfasilitasi oleh buku-buku atau bacaan lain koleksi taman baca.

Agar keberaksaraan ini terus meningkat, setiap Minggu pagi kami menggelar kelas mengarang. Dalam kelas kreatif di hari libur itu, kami bebaskan anak-anak memilih apa dan siapa saja objek yang akan mereka tulis dalam karangannya. Setelah mengarang, secara bergantian, akan mereka kisahkan alasannya kenapa menulis objek tersebut.

Selain keberaksaraan, manfaat kedua yang saya lihat dari adanya taman baca adalah kesetaraan. Karena bentuknya yang dinamis dan suasananya yang egaliter, tidak bertingkat atau berkelas-kelas sebagaimana dalam satuan pendidikan, taman baca menjadi ruang kreatif yang mampu menyetarakan manusia.

Taman Baca Anak-Anak Langit, misalnya, menjadi ruang kreatif tidak hanya bagi mereka yang lahir dalam kondisi tubuh sempurna, tapi juga bagi mereka yang lahir ”istimewa” atau berkebutuhan khusus. Kesetaraan dalam mengakses pengetahuan di taman baca dialami pula oleh Jazila, perempuan berusia 31 tahun, yang hanya lulusan madrasah aliyah. Setiap mengantar Ayak, anaknya, ke taman baca kami, dia pun ikut membaca. Buku dan majalah dia baca dengan lahapnya. Karena berbagai faktor, ibu rumah tangga itu tidak sempat mencecap pendidikan di perguruan tinggi. Cintanya yang besar terhadap pengetahuan menemukan ruang yang tepat di taman baca.

Taman Baca Anak-Anak Langit juga kami dedikasikan untuk para orang tua yang tidak bisa membaca dan menulis. Mereka yang belum mengenal aksara Latin dapat berkunjung kapan saja untuk belajar bersama. Kami ingin semua orang di kampung kami bisa membaca dan menulis serta mendapatkan bacaan-bacaan bergizi.

Membaca dan menulis ibarat anak tangga pertama menuju anak tangga selanjutnya untuk menjadi manusia Indonesia yang berperadaban dan berkeadaban.

*) Ahmadul Faqih Mahfudz, pemandang budaya dan pengelola Taman Baca Anak-Anak Langit, tinggal di Bali.
https://www.jawapos.com/minggu/saujana/28/07/2019/pelita-di-tengah-kegelapan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar