Kamis, 14 November 2019

Sajak-Sajak Sahaya Santayana

KUANTARKAN SAJAKKU 1

suara-suara mendesir
menjelang sore yang teduh
palung dada yang kian rapuh
menikmati penantianmu

angin melulu numpang lewat
pena-penaku terasa lesu
dalam kalimat yang pilu
jadi tangis, rintih, dan buta

tapi sajakku mulai menembus udara
pikiran yang masuk seperti kegelisahan
tumpahan keluar seperti ketenangan

sejenak aku termangu di dinding
harapan yang telanjur lunglai
meraba lamunan demikian panjang

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 2

kini aku tak sedang menunggu apapun
selain jalan yang semakin ramai
juga luka terhormat. Kualami
di satu arah yang tak mungkin kembali

kemarau dalam tubuhku
dimana air mata tak kunjung gerimis
tapi mendung dalam dada yang gemuruh
menghentak berulang seperti kesunyianmu

menjelang perpisahan yang akan datang
telah aku pasrahkan pada penghujung
dengan bendera setengah tiang dadaku

merelakan pagi pada senyuman malam
memintal benang-benang harimu
yang ditenun dan mengandung pemberian

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 3

di bawah pohon tinggi
gesek angin pada daun begitu terdengar
setelah sajakku gugur oleh ketiadaan
menghunjam dasar yang curam

di lapangan ini mengantero sepi
semutpun jelajahi sisa ketertinggalan
mencari lubuk rumahnya
yang mengendap di belianya malam

gesek angin pada daun terasa menyayat
kemurungan yang khusyuk menjalar
semakin jauh aku. Padamu

aku menjambak rambutku. Sendiri
semakin menjadi menanggung takdir
sebagai penyair yang bingung dan buta

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 4

pada takdirku yang kian membatu
di pelataran malam oleh udara dingin
Terasa ngilu dan mematri. Rasa
yang pernah menggantung di dahan-dahan

bahkan aku tak berani bernafas
terasa sakit merenungi sebuah peristiwa
yang tak rela kusaksikan sebelumnya
mengudara dan mengusir ketepatan

aku tak bisa memberi apapun
selain kesederhanaan dan waktu
yang lahir melampaui sajak-sajakku

perlahan jiwa mulai mengundurkan. Diri
yang tak kapan kembali hadir di hadapan
tinggal peluk jauh dan angin rindu

tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 5

setelah melewati beban dalam diri
aku membebankan badan diriku sendiri
mengangkat pena dan membuatnya berkeringat
di kegelapan yang tak mudah dilalui

engahan nafasku seperti tak mencapaimu
begitupun kata-kata yang kubangun
setelah puluhan kenangan terlewati
jadi manfaat sekaligus kesia-siaan

selalu kuusap mataku
setelah jibaku dalam tubuh yang sengaja
disunyikan perpisahan menyebut namamu

sejenak tulisanku semakin menjeda
terkadang sebuah tulisan tanpa jeda
karena mencatat-catat namamu

tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 6

Berjalan arah menuju pulang
Di antara perut yang kosong
Aku berusaha memikirkan hari kemarin
Dan melahap sajak sebagai pereda diri

Memasukki kamar yang sempit
Aku menanggalkan jam tangan
Bersama jarum yang tak lagi berjalan
Seperti aku yang tak lagi mengingatmu

Dan aku rebah menengadah langit-langit
Seperti pikiran yang tak mau apapun
Juga jendela-jendela sengaja ditutup rapat

Namun pintu sedikit terbuka
Seperti isyarat bahwa mungkin kau kembali
Menyembuhkan badanku dari luka waktu

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 7

di sini aku kembali melinting
bersama jalan yang lengang
saat malam telah sampai di tengah
badan yang setengah dingin

mengingat lembaran-lembaran
sajak-sajakku menjadi ke mana-mana
bahkan tak mendulang apa-apa dari
garis kosong yang diisi kecemasan

di sini aku bukanlah sesiapamu
kembali ke jalan sepi tanpa ramai
dan ketulian yang melipat hari depanku

juga aku lupa mencantumkan titimangsa
kapan berawal dan dari mana
kecemasan mengikuti alur kekosongan

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 8

aku melihat awan-awan
melayang cepat dan lepas
saat aku melinting kesepian
ditiup angin seperti menyepuhkan asap

sepanjang hari udara terasa panas
di sekitaran rumput yang kering
kuning dan kaku sekujuran Bumi
tak ada kucuran ataupun hujan

dalam mabukku
aku mendengarkan lantunan-lantunan
dimana risau begitu menyayat

pada goresan hati yang menggores
baitpun tak mengalir apapun
walau kegelisahan bumbung ketinggian

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 9

apa yang dapat kuutarakan
selain batin yang sendu
setelah dalam mabukku
aku melayang dalam sajak

apa yang dapat kuutarakan
selain suasana sepi dan sunyi
aku sempoyongan pada malam
yang kembali mereguk fajar

di bait ini badan tak mampu lagi
karena berat yang memikul
gandengan dalam untai-untai kalimatmu

aku membaca dalam
setengah redup mataku maknai
kesunyian yang terus menemani

Tasikmalaya, 2019.



KUANTARKAN SAJAKKU 10

terus kuulangi lagi
lagu-lagu tentangmu
badan yang sudah mati rasa
bertambah berat pada sajakku

aku masih melayang-layang
juga tak kapan kembali
pulih. Tak kapan juga kembali
di malam yang makin merintih

aku sengaja menulis dalam hening
di detak jarum yang mendetak
dan aku mengingat lampau kita

senduku makin merajai sepi
juga mabuk sebagai meditasi
setelah menyusuri regukkan sunyi

Tasikmalaya, 2019.

Biografi Penulis : Sahaya Santayana Lahir di Pontianak, Kalimantan Barat, 12 Desember 1995. Menulis puis sejak Tahun 2014, di samping itu juga Aktif melakukan kegiatan Satu Jam Sastra di Taman Kota Tasikmalaya. Antologi Bersama a.l : Jejak Cinta Di Bumi Raflesia (2018), Jejak Hang Tuah Dalam Puisi (2018), Bulu Waktu (2018), Bulan-Bulan Dalam Sajak (2018), Sajadah (2019), dan Risalah Api (2019), Dari Negeri Poci 9 : Pesisiran (2019), Membaca Asap (2019), Gestur Sajak Juara (2019), Suara dari Jiwa (2019), Jazirah Melayu dalam Puisi (2019). Puisinya pernah dimuat a.l : H.U Kabar Priangan, Radar Tasikmalaya, H.U Rakyat Sultra, Kuluwung.com, Koran Merapi, Magelang Ekspress, Solopos, Radar Banyuwangi dan sekarang tinggal di Kota Tasikmalaya. E-mail : sahaya.santayana@gmail.com
http://sastra-indonesia.com/2019/10/kuantarkan-sajakku-sajak-sajak-sahaya-santayana/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar