Sabtu, 14 Maret 2020

RAHASIA GUNUNG BETUNG *

Agusri Junaidi

Mereka sedang bersantai menikmati kerlip lampu kota jauh di bawah sana, begitu jauh dan redup, namun di sanalah kehidupan sebenarnya, orang-orang menyabung nasibnya.

Di sini mereka sebaliknya ingin menjauh dari kehidupan ramai itu, melepaskan diri dari rencana aksi dijalanan yang seiring waktu terus makin memanas.

Tahun 1997 mendekati tahun, api terjadinya reformasi di tanah air. Beberapa hari lalu demonstran kembali bentrok dengan aparat, mereka menamainya tragedi Maret berdarah.

Gunung Betung tak terlalu tinggi hanya 1200 mdpl, tapi lebih dekat dengan kota, sehingga beramai pendaki atau kebetulan orang-orang mencari kesenangan di sini. Selain ketinggian ada juga objek wisata air terjun di sini, tepatnya di Register 19, Gunung Rejo Pesawaran, Lampung.
***

Haris duduk menepi sendiri membawa cangkir kopinya menjauh dari rekan-rekannya. Gunung ini menyimpan banyak kisah baginya, dan sebenarnya sudah cukup lama ia tak pernah ke sini.

Karena Puan dan Yusi memintanya ikut mengantarkan mereka ke sini, ia bersama Martha, Pras, Erfin, dan Nunuk akhirnya bersama malam ini.

Duduk berkelompok mereka main kartu dengan Erfin memetik gitar, dan menyanyikan lagu-lagu Dewa 19.

Matanya menerawang jauh menatap pada batu besar di pinggir sungai yang di bawahnya jurang tinggi dan cadas membentuk air terjun. Di sini dia merasakan, bahwa hidup dan kematian hanya setipis kulit ari bedanya.

Ini beberapa tahun lalu sebelum ia masuk kuliah, ia bersama teman-teman bimbelnya mendaki ke sini pada waktu week end. Ia bersama Nara, dan Hans teman SMA juga Bobi, Rama, dan dua orang wanita yang bekerja sebagai tenaga administrasi di bimbel itu.

Harusnya hari minggu itu mereka sudah pulang, tapi dia, Nara, dan Hans memutuskan untuk memperpanjang waktu semalam lagi. Selain mereka ada kelompok lain, dan juga beberapa siswa dari salah satu SMA di basecamp.

Suasana menjelang maghrib begitu dingin dan sepi, ia tiba-tiba merasa gelisah. Hatinya terasa resah tanpa sebab. Nara dan Han sedang menghidupkan api sambil menjerang air.

Mentari meredup, dan cahaya hampir lumat dalam gelap. Jangkrik bernyanyi kesedihan.
***

"Hai kak, ngapain lu sendiri di sini," ia tak menyadari, ternyata Puan dan Yusi memperhatikan dirinya sejak tadi.

Terkaget dari ingatannya yang seolah disentakkan tiba-tiba, Haris tergeragap dan menghilangkan gugupnya dengan menyalakan Zippo pada ujung rokoknya.

"Ah gak apa-apa kok, lagi pengen aja," ujarnya tersenyum kecil.
Hanya sebuah refleksi, apa yang pernah kulalui dulu. Tambahnya lagi.

Lalu ia bercerita pada mereka soal insiden itu, ketika dia dengan Hendra Dayak berlari menyusuri tebing turun ke bawah.

Anak yang jatuh itu, membentur cadas kepalanya, mata kiri dan kanan, serta bagian kepalanya cedera parah.

"Aku yang pertama tiba di sana, hanya aku dan dia yang mungkin saja sedang sakaratul maut, di depan mataku," Ujar Haris mengingat kenangan sore itu.

Korban langsung dievakuasi, kami memakaikan tandu dan bergantian turun melalui jalan setapak. Mayatnya berat terasa menekan punggung, kami tak punya pilihan selain bergantian hingga tiba di kampung teratas. Orang mulai ramai bergerombol, kami menepi.

"Kami pulang, dan aku membawa peristiwa itu dalam ingatan, perlu waktu untuk diendapkan. Kengerian, berhadapan dengan kematian, bukankah itu sebuah pelajaran dari yang kuasa?
***

Gunung Betung di Lampung memang masih menyimpan mitos yang kuat. Sudah turun temurun cerita tentang seorang anggota pleton tentara Belanda tersesat di gunung Betung hilang tanpa jejak.

Tentara Belanda ini memburu tujuh penyebar agama Islam yang masuk ke kawasan ini. Dan kini ada 7 makam para aulia di atasnya. Di sisi lain Gunung Betung ini punya hutan larangan, yang jika dimasuki akan berputar lagi ke tempat yang sama.

Percaya atau tidak, banyak juga pendaki gunung ini yang bercerita kembali ke tempat yang sama sampai lebih dari 5 kali putaran.

Masih  ada sebutan SD Markas untuk menyebut SDN 2 Sungailangka. Karena lokasi sekolah ini, dulunya bekas markas tentara Belanda. Kalau malam jumat, warga sekitar sering mendengar suara bising di bagian sekolah, namun saat menoleh tak nampak apapun lagi.

Esoknya mereka mendaki ke puncak suasananya sungguh indah, medan tak terlalu berat, pohon Bambu Betung tampak menyembul dari lereng, begitu hijau, dan subur.

Di puncak yang cukup landai, terlihat beberapa kuburan orang dewasa dan anak-anak. Entah apa sebenarnya cerita dibalik itu. Mereka mengambil photo, dan memasukkan kenangan ke dalam camera.

Mereka tak lama langsung turun, cukup sudah menyesap gunung betung.

Bagi Haris sendiri, ini menjadi saat yang tepat untuk menghilangkan segala ketakutan, dan kengeriannya sejak peristiwa itu. Ia berdamai dengan kenyataan, dan menganggap peristiwa itu adalah bagian hidup dari tuhannya.

*) Sequel dari Novel PEREMPUAN PULAU PENYENGAT.
http://sastra-indonesia.com/2020/03/rahasia-gunung-betung/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar