Antologi 500 Haiku Komunitas Danau Angsa, 2011
Siwi Dwi Saputro *
Terima kasih Cak Nurel Javissyarqi, yang telah membangkitkan kenangan. Sungguh saya mengapresiasi tayangan 29 haiku lama saya, dan kalau boleh (ingin) berkisah dalam tulisan ini menjelma 2: bagian pengantar dan setelah diantar.
Pengantar
Haiku? Apakah Haiku itu? Nanti saya kisahkan di bagian setelah diantar. Karena ini menyangkut angka. Angka 29, dan angka haiku. Adalah alm. Mas Heroe Emka (mention Mbak Mudjiati Soeleman), dan dear Ruth Mey Nila, yang mengenalkan saya pada jenis tulisan ini. Dari sini juga, buku pertama saya antologi bergenre sastra diterbitkan. Selain salah satu penulis yang ikut andil dalam proyek tersebut, juga sebagai sekretaris untuk proyeknya.
Terkait dengan proyek ini, maka tak mengherankan kalau saya banyak terlibat-bertemu dengan tokoh-tokoh ternama. Saya mencatat, setidaknya sowan ke rumah Bapak Abdul Hadi WM (dijamu makan siang oleh Bapak dan Ibu), lalu sowan ke kantornya Pak Nugroho Suksmanto, tentu bersama alm. Mas Heroe, serta dear Ruth Mey Nila.
Selesai dari dua tempat itu, kami merancang peluncuran bukunya. Maka, jadilah agenda yang rapi. Peluncurannya diadakan di Japan Foundation, di wilayah Senayan. Dalam persiapannya, bertemu kakak-kakak yang indah Mbakayu Amie Williams, dan Dewi Heni (kapan bertemu lagi?) Sementara dalam proses penerbitan buku, pertama kali berkenalan Mas Tengsoe Tjahjono, Mbak dokter Sagitta Detrawina, dan Mas Alex Poerwo; ingatan itu masihlah begitu segar.
Di hari peluncuran, bertemu dengan tokoh-tokoh kaliber lainnya. Berjumpa Pak Sapardi Djoko Damono, Bapak Brigjen Pol. DR. H. Taufiq Effendi, MBA. yang adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009. Mas Arief Joko Wic, dan Mas Hardho Sayoko Spb. Teringat bagaimana saya gemetar ketika harus membaca haiku di depan para hadirin.
Kenapa bagian ini perlu ditulis? Karena ingin berbagi, bahwa sesuatu yang terjadi pada saya, pada kita, tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan, providensia melalui sesama yang ada di sekitar. Dan kenapa bagian ini saya tulis? Sebab, dengan jeli Cak Nurel sepertinya secara cermat, teliti, hati-hati, mendokumentasi ingatan. Ingatan sepak terjang darimana awal mula, pijakan saya.
Beberapa tahun kemudian, saya banyak berkutat dengan genre tulisan-tulisan berbeda. Dan ingatan tentang buku ini tiba-tiba mencuat lagi, ketika sudah menjadi anggota Komunitas Penulis Deo Gratias, lalu melihat postingan teman FB, Benedik Agung Widyatmoko, tentang buku antologi haiku Danau Angsa, pada sudut toko buku di Kota Surabaya.
Bagian pengantar ini juga menjelaskan mengapa titimangsa di bawah menunjukkan angka mundur ke belakang. Bagian Setelah Diantar: kini mari kita tanya pada angka yang tampak. Postingan yang dibagi Cak Nurel di bawah bendera judul : 29 Haiku. Bagaimana menjelaskannya?
Pertama yang menarik saya, angka 29 dan haiku. Dan angka 2 sebagai catatan. Pola haiku yang dikenalkan ke saya diawal mula berpola 5 7 5 suku kata. Jadi saya akan membahas angka ini. Bolehkah, saya membaca 29 haiku sebagai 29 575 atau 2 9 5 7 5 ?
Mungkin ada sebagian teman membaca tulisan saya ini, masih awam dengan haiku? Apa haiku? Haiku ialah puisi pendek khas Jepang, disajikan dalam tiga larik (triplet), masing-masing larik berisi 5, 7, dan 5 suku kata, total 17 suku kata. Selanjutnya, dikarena yang dibahas haiku, dan terutama haiku saya, maka contoh bisa dilihat di link ini: http://sastra-indonesia.com/2020/05/29-haiku-siwi-dwi-saputro/
Kita hidup berkutat serta berdamai dengan angka (angka-angka) dan teks (tekstil pula): Semoga saya ingat untuk menuliskan tentang teks dan tekstil ini pada suatu saat nanti. Sekarang yang terhidang di depan inilah angka.
Saya tak ingin gegabah langsung hantam kromo mengulas angka. Tentu Cak Nurel punya alasan mengapa yang dipilih angka 29 (29 haiku). Kepadanya saya tanyakan, dasar filosofisnya? Seperti halnya saya, juga penggemar otak-atik angka. Darinya saya tahu, bahwa angka 29 itu memang dipilihnya. Alasannya, angka 29 merupakan angka kasih sayang. Nah lho? Bagaimana penjelasannya? Begini kisanak. Angka 2 dan 9 apabila dijumlahkan menjadi = 11. Dalam bahasa Jawa, sebelas artinya sakwelas(e) atau se-belas (kasih)-nya + sayang. Jadilah angka kasih dan sayang. Angka kasih sayang.
Setiap pribadi tentu mempunyai angka favorit masing-masing. Secara mengejutkannya, angka-angka favorit saya banyak kesamaan dengannya. Mari kita urai.
Sedikit saya memberi intro atau tambahan perkenalan. Dalam perjalanan hidup saya, beberapa angka mistis ini sangat erat. Tak lupa ketika pertama bekerja di salah satu lembaga tinggi negara, sebagai anak muda, direkrut jadi anggota The Big Seven (menyegarkan ingatan bersama Damayani Tyastianti, Renzana Renzana, Isti Heriani) oleh Ketua STIA-LAN saat itu (terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Prijono Tjiptoherijanto, salah satu anggota tim yang mewawancara saya di Jln Veteran 10, beberapa tahun silam). Dalam buku ini pula, Pak Pri turut andil proyek Danau Angsa, dan hadir bersama ibu disaat peluncuran buku di Japan Foundation.
Setelahnya saya mengucapkan big big thanks kagem Provinsial OSF Indonesia, Suster Rosali, OSF (sekarang foto profil FB saya, ketika membaca pentigraf untuk beliau) yang merekrut saya jadi anggota Tim-12 (di sini bersama Pak Wim Hadiwibowo, mention jeng Fifi Carulli) Angka 12 diambil Suster Rosali, bukan tanpa perhitungan. Dalam sejarahnya, angka ini penuh makna.
Angka 12 mengantarkan saya ke lagunya Bimbo, yang berkisah Nabi Yusuf. “Sebelas bintang... bersujud kepadanya.” Sebelas bintang adalah saudara-saudaranya. Jika ditambah dengan Yusuf, maka jadilah 12. Angka 12 melambangkan kelengkapan, kesempurnaan, dan otoritas. Dua belas anak Nabi Yakub, melambangkan suku-suku Israel. Ada banyak lagi yang diasosiakan dengan angka 12, yaitu Yesus memilih 12 rasul, dan ada 12 penjelajah atau mata-mata dalam Alkitab (Di sini lalu saya ingin mention Romo Walterus Teguh Santosa, SJ yang begitu paham kata-kata ini). Jikalau boleh ngayawara sedikit, penjelajah atau mata-mata ini pun salah satu tokoh di Game yang saya sukai. Tokoh itu disebut Wanderer, lelaki gagah dengan jubah berwarna coklat. Ya, langsung ingatan mencelat ke ordo berpakaian seperti itu. Wanderer bukan monster, dia hanya mengenal barter atau exchange (maaf ngelantur).
Sekarang kembali ke angka dari Cak Nurel. Angka dua istimewa, karena di dunia ini semua diciptakan dengan berpasangan. Yin dan Yang. Ada lelaki ada perempuan, ada siang ada malam, dsb. Angka 2 pun istimewa, sebab menyatukan sekaligus bisa memisahkan.
Angka 9 yang istimewa atau tertinggi, yang apabila dikalikan dengan angka lain, bila dijumlah hasilnya selalu angka 9. (Ini saya ajarkan kepada anak-anak, ketika mulai belajar mengenal angka. Juga dengan keistimewaan angka sebelas. Terima kasih pada Pak Guru matematika yang telah mengajarkan saya, angka).
Kembali, saya suka menggumuli kitab suci (Saya anggota Lektor gdi paroki Cililitan, Jakarta Timur --iya Mbak Cecilia Mike Openg). Angka 9(9) ialah angka umur Abraham, Bapa segala bangsa, mempunyai keturunan ketika berumur 99 tahun. Juga tidak kalah berpengaruh dalam hidup saya, kata “novena.” Novena adalah devosi yang terdiri atas doa-doa, yang diucapkan (biasanya) selama sembilan hari berturut-turut, memohon terkabulnya rahmat khusus.
Jadi angka 29 apabila ditambahkan menjadi 11, yang berarti angka kasih sayang. Angka 11 apabila dipisah, lalu ditambahkan menjadi 2 (1+1=2). Lantas angka 29, apabila dilakukan pengurangan menjadi 9-2: 7. Angka tujuh sudah disinggung sepintas di atas, tentang The Big 7.
Pola kata haiku 5 7 5
Angka 7 memegang peranan sangat penting, karena terkait dengan 7 Sakramen, dan 7 Dosa Pokok. Angka tujuh juga yang paling banyak dicatat dalam Alkitab; sebanyak 600 kali. Dalam Kitab Kejadian, penciptaan dunia dan seisinya dalam waktu 6 hari, dan waktu hari ketujuh, Tuhan beristirahat. Juga tentang memaafkan, diperintahkan memaafkan sebanyak 70 X 7 kali.
Tentang angka 5
Pasti banyak yang sudah menguliknya. Pancasila, tema dan isue yang selalu hangat dan diburu(buru). Tapi saya lebih suka berandai-andai dengan jamus kalimasada milik Puntadewa, Pangeran berhati bening itu. (Ini saya tunggu tulisan Cak Nurel tentang Jamus. Sepertinya bisa menjadi buku sendiri berdasarkan ziarah batinnya, Kitab Kalimasada, setelah Kitab Para Malaikat).
Bagaimana kesimpulannya? Silakan kembali ke masing-masing diri pribadi. Saya hanya mengantar dan sampai di setelah pengantar. Jadilah Angka Istimewa.
_________
*) Siwi Dwi Saputro, ibu rumahtangga, yang suka menulis dan pegiat dalam berbagaiorganisasi kemasyarakatan. Mulai menulis sejak kelas 3 SD. Menulis buku semacam kamus, dan HPU + Himpunan Pengetahuan Umum pada buku berlogo Gunung Kelud, dengan sampul berawarna biru.
http://sastra-indonesia.com/2020/05/membangkitkan-kenangan-lama-danau-angsa/
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
A Anzieb
A. Khoirul Anam
A. Muhaimin Iskandar
A. Mustofa Bisri
A. Qorib Hidayatullah
A. Rodhi Murtadho
A.H. J Khuzaini
A.S Laksana
Aa Sudirman
Abdul Kirno Tanda
Abdurrahman Wahid
Acep Iwan Saidi
Achiar M Permana
Addi Mawahibun Idhom
Adhi Pandoyo
Adi W. Gunawan
Afrion
Afriza Hanifa
Afrizal Malna
Agama Para Bajingan
Aguk Irawan MN
Agung Poku
Agus Buchori
Agus Mulyadi
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Setiawan
Agus Sulton
Agus Sunyoto
Agus Wahyudi
Agusri Junaidi
AH J Khuzaini
Ahmad Baso
Ahmad Dahri
Ahmad Farid Yahya
Ahmad Muchlish Amrin
Ahmad Munjin
Ahmad Naufel
Ahmad Rifa’i Rif’an
Ahmad Syauqi Sumbawi
Ahmad Tohari
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadul Faqih Mahfudz
Ahmadun Yosi Herfanda
Akhlis Purnomo
Akhmad Sekhu
Akhmad Taufiq
Akhudiat
Albert Camus
Alfathri Adlin
Alfian Dippahatang
Ali Audah
Alim Bakhtiar
Alimuddin
Amelia Rachman
Amie Williams
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Aming Aminoedhin
An. Ismanto
Andhi Setyo Wibowo
Andik Suprihartono
Andri Awan
Anindita S Thayf
Anjrah Lelono Broto
Antologi Sastra Lamongan
Anton Wahyudi
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia
Arafat Nur
Ari Welianto
Arief Rachman Hakim
Arif Hidayat
Arif Saifudin Yudistira
Arman A.Z.
Arsyad Indradi
Arti Bumi Intaran
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Atafras
Awalludin GD Mualif
Ayu Nuzul
Bahrum Rangkuti
Beni Setia
Benni Setiawan
Benny Benke
Berita
Bernando J. Sujibto
Binhad Nurrohmat
Bonardo Maulana Wahono
Bre Redana
Budi Darma
Budiman Hakim
Buku
Bung Hatta
Bustan Basir Maras
Butet Kertaredjasa
Candrakirana
Capres Cawapres 2019
Catatan
Cerpen
Chairil Anwar
CNN Indonesia
Coronavirus
COVID-19
Cunong N. Suraja
D. Zawawi Imron
Dadang Ari Murtono
Dahlan Iskan
Dahlan Kong
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Dhakidae
Deni Jazuli
Denny JA
Denny Mizhar
Dessy Wahyuni
Dewi Satika
Dian R. Basuki
Dian Sukarno
Dian Tri Lestari
Dien Makmur
Din Saja
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Diponegoro
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Doddi Ahmad Fauji
Doddy Hidayatullah
Dodit Setiawan Santoso
Dody Yan Masfa
Donny Anggoro
Donny Darmawan
Doris Lessing
Dr. Hilma Rosyida Ahmad
Dwi Pranoto
Dyah Ayu Fitriana
Edisi Khusus
Edy A Effendi
Egidius Patnistik
Eka Budianta
Eka Kurniawan
Eko Hendri Saiful
Eko Prasetyo
Eko Tunas
Ekwan Wiratno
el-Ha Abdillah
Enny Arrow
Erdogan
Esai
Esthi Maharani
Estiana Arifin
Evi Melyati
F. Budi Hardiman
F. Rahardi
Fahmi Faqih
Fahri Salam
Faisal Kamandobat
Farah Noersativa
Fatah Anshori
Fatah Yasin Noor
Feby Indirani
Felix K. Nesi
Festival Gugur Gunung
Forum Santri Nasional
Frischa Aswarini
Fuad Mardhatillah UY Tiba
Fuad Nawawi
Galeri Sonobudoyo
Galuh Tulus Utama
Gampang Prawoto
Geger Riyanto
Geguritan
Goenawan Mohammad
Gola Gong
Grathia Pitaloka
Gugun el-Guyanie
Gus Ahmad Syauqi
Gus Dur
Gusti Eka
Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf
Halim HD
Hamdy Salad
Hamid Jabbar
Hamka
Hamzah al-Fansuri
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Harris Maulana
Hasan Basri
Hasnan Bachtiar
Herry Fitriadi
Herta Muller
Heru Kurniawan
Hesti Sartika
Hilmi Abedillah
Hudan Hidayat
IAI TABAH
Ibnu Wahyudi
Idrus Efendi
Ignas Kleden
Iis Narahmalia
Imam Jazuli
Imam Nawawi
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Tohari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Inung As
Irfan Afifi
Irwan Kelana
Isbedy Stiawan Z.S.
Iwan Simatupang
Jafar Fakhrurozi
Jajang R Kawentar
Jalaluddin Rakhmat
Jawa dan Islam
JJ. Kusni
Jo Batara Surya
Joni Ariadinata
Jordaidan Rizsyah
Jual Buku Paket Hemat
Jurnalisme Sastra
K.H. Ma'ruf Amin
Kadek Suartaya
Kadjie MM
Kalis Mardiasih
Kanti W. Janis
Karang Taruna Kedungrejo
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Kedungrejo Muncar Banyuwangi
Kemah Budaya Panturan (KBP)
Kembulan
KetemuBuku Jombang
KH. M. Najib Muhammad
KH. Muhammad Amin (1910-1949)
Khairul Mufid Jr
Khawas Auskarni
Ki Ompong Sudarsono
Kitab Arbain Nawawi
Kitab Kelamin
Kompas TV
Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan
Komunitas Buana Kasih
Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias
Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA)
Komunitas Sastra dan Teater Lamongan
Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII)
Komunitas Selapan Sastra
Kopi Bubuk Mbok Djum
Kostela
KPRI IKMAL Lamongan
Kritik Sastra
Kumpulan Cerita Buntak
Kuswaidi Syafi’ie
L Ridwan Muljosudarmo
L.K. Ara
Lagu
Laksmi Shitaresmi
Lan Fang
Launching Buku
Launching dan Bedah Buku
Lawi Ibung
Linda S Priyatna
Literasi
Liza Wahyuninto
Lona Olavia
Lukisan
Lukman Santoso Az
M. Faizi
M. Lutfi
M. Raudah Jambak
M.D. Atmaja
Maduretna Menali
Mahendra Cipta
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Maimun Zubair
Maiyah Banyuwangi
Malkan Junaidi
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Maratushsholihah
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Magdalena Bhoernomo
Mariana Sitohang
Mario Vargas Llosa
Marsel Robot
Mas Garendi
Mashuri
Massayu
Masuki M. Astro
Max Arifin
Media Seputar Indonesia
Mei Anjar Wintolo
Melukis
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggalang Dana Amal
MG. Sungatno
Mianto Nugroho Agung
Mien Uno
Miftachur Rozak
Mihar Harahap
Mochtar Lubis
Moh. Husen
Moh. Jauhar al-Hakimi
Moh. Syafari Firdaus
Mohamad Sobary
Mohammad Rokib
Mohammad Wildan
Motinggo Busye
Muafiqul Khalid MD
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Alfatih Suryadilaga
Muhammad Alimudin
Muhammad Anta Kusuma
Muhammad Marzuki
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad N. Hassan
Muhammad Subarkah
Muhammad Yasir
Muhammad Yunus
Muhidin M. Dahlan
Mukhsin Amar
Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik
Munawir Aziz
Mutia Sukma
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Ndix Endik
Nenden Lilis A
Nezar Patria
Ni Made Purnama Sari
Ninin Damayanti
NKRI
Nur Taufik
Nurel Javissyarqi
Nurul Komariyah
Obrolan
Orasi Budaya Akhir Tahun 2018
Orhan Pamuk
Pagelaran Musim Tandur
Palestina
Palupi Panca Astuti
Pameran Lukisan
Parimono V / 40 Plandi Jombang
Pawon Seni
PDS H.B. Jassin
Pekan Literasi Lamongan
Pelukis Tarmuzie
Pendhapa Art Space
Pendidikan
Penerbit Pelangi Sastra
Pengajian
Pipiet Senja
Politik
Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang
Pramoedya Ananta Toer
Presiden Jokowi
Proses Kreatif
Puisi
Puisi Menolak Korupsi (PMK)
Pungkit Wijaya
Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB)
Pustaka LaBRAK
Putu Fajar Arcana
R Giryadi
R. Ng. Ronggowarsito
Radhar Panca Dahana
Raedu Basha
Rakai Lukman
Rakhmat Nur Hakim
Rani R. Moediarta
Raudal Tanjung Banua
Raudlotul Immaroh
Reiny Dwinanda
Remy Syaldo
Remy Sylado
Rendy Adrikni Sadikin
Resensi
Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992
Ribut Wijoto
Ridwan Munawwar Galuh
Riki Antoni
Riki Dhamparan Putra
Rimbun Natamarga
Rinto Andriono
Robin Al Kautsar
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Romel Masykuri Nur Arifin
Ronny Agustinus
Rosi
Rosihan Anwar
Rosmawaty Harahap
Roy Kusuma
Rumah Budaya Pantura (RBP)
Rx King Motor
S. Jai
S.W. Teofani
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Sainul Hermawan
Sajak
Salman Faris
Sandiaga Uno
Sanggar Lukis Alam
Sanggar Pasir
Sanggar Rumah Ilalang
Sanusi Pane
Sapardi Djoko Damono
Saripuddin Lubis
Sasti Gotama
Saut Situmorang
Saya
Sayyid Muhammad Hadi Assegaf
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
SelaSAstra Boenga Ketjil
Seni Gumira Ajidarma
Seni Rupa
Seno Joko Suyono
Setia Budhi
Shiny.ane el’poesya
Shofa As-Syadzili
Sholihul Huda
Shulhan Hadi
Sihar Ramses Simatupang
Siti Aisyatul Adawiyah
Siwi Dwi Saputro
Soediro Satoto
Soeparno S. Adhy
Soesilo Toer
Soetanto Soepiadhy
Sofyan RH. Zaid
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
STKIP PGRI Ponorogo
Subagio Sastrowardoyo
Suminto A. Sayuti
Sunardian Wirodono
Sunlie Thomas Alexander
Sunoto
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Iwan Soekri Munaf
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Syahrudin Attar
Syaifuddin Gani
Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili
Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari
Taman Ismail Marzuki
Taufiq Wr. Hidayat
Teater Ilat
Teguh Afandi
Temu Penyair Timur Jawa
Tengsoe Tjahjono
Tere Liye
Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
TS Pinang
Tsani Fanie
Tulus S
Udo Z. Karzi
Umar Kayam
Umbu Landu Paranggi
Umi Kulsum
Universitas Jember
Untung Wahyudi
Uwell's King Shop
Uwell's Setiawan
Virdika Rizky Utama
W.S. Rendra
Wage Daksinarga
Wahyu Aji
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Wayan Sunarta
Widie Nurmahmudy
Yanuar Widodo
Yanusa Nugroho
Yerusalem
Yetti A. KA
Yohanes Padmo Adi Nugroho
Yohanes Sehandi
Yoks Kalachakra
Yonathan Rahardjo
Yuditeha
Yusri Fajar
Yuval Noah Harari
Zainal Arifin Thoha
Zehan Zareez
Zuhdi Swt
Zulfikar Akbar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar