Jumat, 29 Mei 2020

Membangkitkan Kenangan Lama Danau Angsa

Antologi 500 Haiku Komunitas Danau Angsa, 2011
Siwi Dwi Saputro *

Terima kasih Cak Nurel Javissyarqi, yang telah membangkitkan kenangan. Sungguh saya mengapresiasi tayangan 29 haiku lama saya, dan kalau boleh (ingin) berkisah dalam tulisan ini menjelma 2: bagian pengantar dan setelah diantar.

Pengantar

Haiku? Apakah Haiku itu? Nanti saya kisahkan di bagian setelah diantar. Karena ini menyangkut angka. Angka 29, dan angka haiku. Adalah alm. Mas Heroe Emka (mention Mbak Mudjiati Soeleman), dan dear Ruth Mey Nila, yang mengenalkan saya pada jenis tulisan ini. Dari sini juga, buku pertama saya antologi bergenre sastra diterbitkan. Selain salah satu penulis yang ikut andil dalam proyek tersebut, juga sebagai sekretaris untuk proyeknya.

Terkait dengan proyek ini, maka tak mengherankan kalau saya banyak terlibat-bertemu dengan tokoh-tokoh ternama. Saya mencatat, setidaknya sowan ke rumah Bapak Abdul Hadi WM (dijamu makan siang oleh Bapak dan Ibu), lalu sowan ke kantornya Pak Nugroho Suksmanto, tentu bersama alm. Mas Heroe, serta dear Ruth Mey Nila.

Selesai dari dua tempat itu, kami merancang peluncuran bukunya. Maka, jadilah agenda yang rapi. Peluncurannya diadakan di Japan Foundation, di wilayah Senayan. Dalam persiapannya, bertemu kakak-kakak yang indah Mbakayu Amie Williams, dan Dewi Heni (kapan bertemu lagi?) Sementara dalam proses penerbitan buku, pertama kali berkenalan Mas Tengsoe Tjahjono, Mbak dokter Sagitta Detrawina, dan Mas Alex Poerwo; ingatan itu masihlah begitu segar.

Di hari peluncuran, bertemu dengan tokoh-tokoh kaliber lainnya. Berjumpa Pak Sapardi Djoko Damono, Bapak Brigjen Pol. DR. H. Taufiq Effendi, MBA. yang adalah Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu 2004-2009. Mas Arief Joko Wic, dan Mas Hardho Sayoko Spb. Teringat bagaimana saya gemetar ketika harus membaca haiku di depan para hadirin.

Kenapa bagian ini perlu ditulis? Karena ingin berbagi, bahwa sesuatu yang terjadi pada saya, pada kita, tidak pernah lepas dari campur tangan Tuhan, providensia melalui sesama yang ada di sekitar. Dan kenapa bagian ini saya tulis? Sebab, dengan jeli Cak Nurel sepertinya secara cermat, teliti, hati-hati, mendokumentasi ingatan. Ingatan sepak terjang darimana awal mula, pijakan saya.

Beberapa tahun kemudian, saya banyak berkutat dengan genre tulisan-tulisan berbeda. Dan ingatan tentang buku ini tiba-tiba mencuat lagi, ketika sudah menjadi anggota Komunitas Penulis Deo Gratias, lalu melihat postingan teman FB, Benedik Agung Widyatmoko, tentang buku antologi haiku Danau Angsa, pada sudut toko buku di Kota Surabaya.

Bagian pengantar ini juga menjelaskan mengapa titimangsa di bawah menunjukkan angka mundur ke belakang. Bagian Setelah Diantar: kini mari kita tanya pada angka yang tampak. Postingan yang dibagi Cak Nurel di bawah bendera judul : 29 Haiku. Bagaimana menjelaskannya?

Pertama yang menarik saya, angka 29 dan haiku. Dan angka 2 sebagai catatan. Pola haiku yang dikenalkan ke saya diawal mula berpola 5 7 5 suku kata. Jadi saya akan membahas angka ini. Bolehkah, saya membaca 29 haiku sebagai 29 575 atau 2 9 5 7 5 ?

Mungkin ada sebagian teman membaca tulisan saya ini, masih awam dengan haiku? Apa haiku? Haiku ialah puisi pendek khas Jepang, disajikan dalam tiga larik (triplet), masing-masing larik berisi 5, 7, dan 5 suku kata, total 17 suku kata. Selanjutnya, dikarena yang dibahas haiku, dan terutama haiku saya, maka contoh bisa dilihat di link ini: http://sastra-indonesia.com/2020/05/29-haiku-siwi-dwi-saputro/

Kita hidup berkutat serta berdamai dengan angka (angka-angka) dan teks (tekstil pula): Semoga saya ingat untuk menuliskan tentang teks dan tekstil ini pada suatu saat nanti. Sekarang yang terhidang di depan inilah angka.

Saya tak ingin gegabah langsung hantam kromo mengulas angka. Tentu Cak Nurel punya alasan mengapa yang dipilih angka 29 (29 haiku). Kepadanya saya tanyakan, dasar filosofisnya? Seperti halnya saya, juga penggemar otak-atik angka. Darinya saya tahu, bahwa angka 29 itu memang dipilihnya. Alasannya, angka 29 merupakan angka kasih sayang. Nah lho? Bagaimana penjelasannya? Begini kisanak. Angka 2 dan 9 apabila dijumlahkan menjadi = 11. Dalam bahasa Jawa, sebelas artinya sakwelas(e) atau se-belas (kasih)-nya + sayang. Jadilah angka kasih dan sayang. Angka kasih sayang.

Setiap pribadi tentu mempunyai angka favorit masing-masing. Secara mengejutkannya, angka-angka favorit saya banyak kesamaan dengannya. Mari kita urai.

Sedikit saya memberi intro atau tambahan perkenalan. Dalam perjalanan hidup saya, beberapa angka mistis ini sangat erat. Tak lupa ketika pertama bekerja di salah satu lembaga tinggi negara, sebagai anak muda, direkrut jadi anggota The Big Seven (menyegarkan ingatan bersama Damayani Tyastianti, Renzana Renzana, Isti Heriani) oleh Ketua STIA-LAN saat itu (terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Prijono Tjiptoherijanto, salah satu anggota tim yang mewawancara saya di Jln Veteran 10, beberapa tahun silam). Dalam buku ini pula, Pak Pri turut andil proyek Danau Angsa, dan hadir bersama ibu disaat peluncuran buku di Japan Foundation.
Setelahnya saya mengucapkan big big thanks kagem Provinsial OSF Indonesia, Suster Rosali, OSF (sekarang foto profil FB saya, ketika membaca pentigraf untuk beliau) yang merekrut saya jadi anggota Tim-12 (di sini bersama Pak Wim Hadiwibowo, mention jeng Fifi Carulli) Angka 12 diambil Suster Rosali, bukan tanpa perhitungan. Dalam sejarahnya, angka ini penuh makna.

Angka 12 mengantarkan saya ke lagunya Bimbo, yang berkisah Nabi Yusuf. “Sebelas bintang... bersujud kepadanya.” Sebelas bintang adalah saudara-saudaranya. Jika ditambah dengan Yusuf, maka jadilah 12. Angka 12 melambangkan kelengkapan, kesempurnaan, dan otoritas. Dua belas anak Nabi Yakub, melambangkan suku-suku Israel. Ada banyak lagi yang diasosiakan dengan angka 12, yaitu Yesus memilih 12 rasul, dan ada 12 penjelajah atau mata-mata dalam Alkitab (Di sini lalu saya ingin mention Romo Walterus Teguh Santosa, SJ yang begitu paham kata-kata ini). Jikalau boleh ngayawara sedikit, penjelajah atau mata-mata ini pun salah satu tokoh di Game yang saya sukai. Tokoh itu disebut Wanderer, lelaki gagah dengan jubah berwarna coklat. Ya, langsung ingatan mencelat ke ordo berpakaian seperti itu. Wanderer bukan monster, dia hanya mengenal barter atau exchange (maaf ngelantur).

Sekarang kembali ke angka dari Cak Nurel. Angka dua istimewa, karena di dunia ini semua diciptakan dengan berpasangan. Yin dan Yang. Ada lelaki ada perempuan, ada siang ada malam, dsb. Angka 2 pun istimewa, sebab menyatukan sekaligus bisa memisahkan.

Angka 9 yang istimewa atau tertinggi, yang apabila dikalikan dengan angka lain, bila dijumlah hasilnya selalu angka 9. (Ini saya ajarkan kepada anak-anak, ketika mulai belajar mengenal angka. Juga dengan keistimewaan angka sebelas. Terima kasih pada Pak Guru matematika yang telah mengajarkan saya, angka).

Kembali, saya suka menggumuli kitab suci (Saya anggota Lektor gdi paroki Cililitan, Jakarta Timur --iya Mbak Cecilia Mike Openg). Angka 9(9) ialah angka umur Abraham, Bapa segala bangsa, mempunyai keturunan ketika berumur 99 tahun. Juga tidak kalah berpengaruh dalam hidup saya, kata “novena.” Novena adalah devosi yang terdiri atas doa-doa, yang diucapkan (biasanya) selama sembilan hari berturut-turut, memohon terkabulnya rahmat khusus.

Jadi angka 29 apabila ditambahkan menjadi 11, yang berarti angka kasih sayang. Angka 11 apabila dipisah, lalu ditambahkan menjadi 2 (1+1=2). Lantas angka 29, apabila dilakukan pengurangan menjadi 9-2: 7. Angka tujuh sudah disinggung sepintas di atas, tentang The Big 7.

Pola kata haiku 5 7 5

Angka 7 memegang peranan sangat penting, karena terkait dengan 7 Sakramen, dan 7 Dosa Pokok. Angka tujuh juga yang paling banyak dicatat dalam Alkitab; sebanyak 600 kali. Dalam Kitab Kejadian, penciptaan dunia dan seisinya dalam waktu 6 hari, dan waktu hari ketujuh, Tuhan beristirahat. Juga tentang memaafkan, diperintahkan memaafkan sebanyak 70 X 7 kali.

Tentang angka 5

Pasti banyak yang sudah menguliknya. Pancasila, tema dan isue yang selalu hangat dan diburu(buru). Tapi saya lebih suka berandai-andai dengan jamus kalimasada milik Puntadewa, Pangeran berhati bening itu. (Ini saya tunggu tulisan Cak Nurel tentang Jamus. Sepertinya bisa menjadi buku sendiri berdasarkan ziarah batinnya, Kitab Kalimasada, setelah Kitab Para Malaikat).

Bagaimana kesimpulannya? Silakan kembali ke masing-masing diri pribadi. Saya hanya mengantar dan sampai di setelah pengantar. Jadilah Angka Istimewa.

_________
*) Siwi Dwi Saputro, ibu rumahtangga, yang suka menulis dan pegiat dalam berbagaiorganisasi kemasyarakatan. Mulai menulis sejak kelas 3 SD. Menulis buku semacam kamus, dan HPU + Himpunan Pengetahuan Umum pada buku berlogo Gunung Kelud, dengan sampul berawarna biru.
http://sastra-indonesia.com/2020/05/membangkitkan-kenangan-lama-danau-angsa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A Anzieb A. Khoirul Anam A. Muhaimin Iskandar A. Mustofa Bisri A. Qorib Hidayatullah A. Rodhi Murtadho A.H. J Khuzaini A.S Laksana Aa Sudirman Abdul Kirno Tanda Abdurrahman Wahid Acep Iwan Saidi Achiar M Permana Addi Mawahibun Idhom Adhi Pandoyo Adi W. Gunawan Afrion Afriza Hanifa Afrizal Malna Agama Para Bajingan Aguk Irawan MN Agung Poku Agus Buchori Agus Mulyadi Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Setiawan Agus Sulton Agus Sunyoto Agus Wahyudi Agusri Junaidi AH J Khuzaini Ahmad Baso Ahmad Dahri Ahmad Farid Yahya Ahmad Muchlish Amrin Ahmad Munjin Ahmad Naufel Ahmad Rifa’i Rif’an Ahmad Syauqi Sumbawi Ahmad Tohari Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadul Faqih Mahfudz Ahmadun Yosi Herfanda Akhlis Purnomo Akhmad Sekhu Akhmad Taufiq Akhudiat Albert Camus Alfathri Adlin Alfian Dippahatang Ali Audah Alim Bakhtiar Alimuddin Amelia Rachman Amie Williams Amien Kamil Amien Wangsitalaja Aming Aminoedhin An. Ismanto Andhi Setyo Wibowo Andik Suprihartono Andri Awan Anindita S Thayf Anjrah Lelono Broto Antologi Sastra Lamongan Anton Wahyudi Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam APSAS (Apresiasi Sastra) Indonesia Arafat Nur Ari Welianto Arief Rachman Hakim Arif Hidayat Arif Saifudin Yudistira Arman A.Z. Arsyad Indradi Arti Bumi Intaran Asarpin Asep Dudinov Ar Atafras Awalludin GD Mualif Ayu Nuzul Bahrum Rangkuti Beni Setia Benni Setiawan Benny Benke Berita Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonardo Maulana Wahono Bre Redana Budi Darma Budiman Hakim Buku Bung Hatta Bustan Basir Maras Butet Kertaredjasa Candrakirana Capres Cawapres 2019 Catatan Cerpen Chairil Anwar CNN Indonesia Coronavirus COVID-19 Cunong N. Suraja D. Zawawi Imron Dadang Ari Murtono Dahlan Iskan Dahlan Kong Damiri Mahmud Danarto Daniel Dhakidae Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dessy Wahyuni Dewi Satika Dian R. Basuki Dian Sukarno Dian Tri Lestari Dien Makmur Din Saja Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Diponegoro Djoko Pitono Djoko Saryono Doddi Ahmad Fauji Doddy Hidayatullah Dodit Setiawan Santoso Dody Yan Masfa Donny Anggoro Donny Darmawan Doris Lessing Dr. Hilma Rosyida Ahmad Dwi Pranoto Dyah Ayu Fitriana Edisi Khusus Edy A Effendi Egidius Patnistik Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Hendri Saiful Eko Prasetyo Eko Tunas Ekwan Wiratno el-Ha Abdillah Enny Arrow Erdogan Esai Esthi Maharani Estiana Arifin Evi Melyati F. Budi Hardiman F. Rahardi Fahmi Faqih Fahri Salam Faisal Kamandobat Farah Noersativa Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Feby Indirani Felix K. Nesi Festival Gugur Gunung Forum Santri Nasional Frischa Aswarini Fuad Mardhatillah UY Tiba Fuad Nawawi Galeri Sonobudoyo Galuh Tulus Utama Gampang Prawoto Geger Riyanto Geguritan Goenawan Mohammad Gola Gong Grathia Pitaloka Gugun el-Guyanie Gus Ahmad Syauqi Gus Dur Gusti Eka Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Halim HD Hamdy Salad Hamid Jabbar Hamka Hamzah al-Fansuri Hari Puisi Indonesia (HPI) Harris Maulana Hasan Basri Hasnan Bachtiar Herry Fitriadi Herta Muller Heru Kurniawan Hesti Sartika Hilmi Abedillah Hudan Hidayat IAI TABAH Ibnu Wahyudi Idrus Efendi Ignas Kleden Iis Narahmalia Imam Jazuli Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Tohari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Inung As Irfan Afifi Irwan Kelana Isbedy Stiawan Z.S. Iwan Simatupang Jafar Fakhrurozi Jajang R Kawentar Jalaluddin Rakhmat Jawa dan Islam JJ. Kusni Jo Batara Surya Joni Ariadinata Jordaidan Rizsyah Jual Buku Paket Hemat Jurnalisme Sastra K.H. Ma'ruf Amin Kadek Suartaya Kadjie MM Kalis Mardiasih Kanti W. Janis Karang Taruna Kedungrejo Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Kedungrejo Muncar Banyuwangi Kemah Budaya Panturan (KBP) Kembulan KetemuBuku Jombang KH. M. Najib Muhammad KH. Muhammad Amin (1910-1949) Khairul Mufid Jr Khawas Auskarni Ki Ompong Sudarsono Kitab Arbain Nawawi Kitab Kelamin Kompas TV Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Buana Kasih Komunitas Penulis Katolik Deo Gratias Komunitas Perupa Lamongan (KOSPELA) Komunitas Sastra dan Teater Lamongan Komunitas Sastra Ilalang Indonesia (KSII) Komunitas Selapan Sastra Kopi Bubuk Mbok Djum Kostela KPRI IKMAL Lamongan Kritik Sastra Kumpulan Cerita Buntak Kuswaidi Syafi’ie L Ridwan Muljosudarmo L.K. Ara Lagu Laksmi Shitaresmi Lan Fang Launching Buku Launching dan Bedah Buku Lawi Ibung Linda S Priyatna Literasi Liza Wahyuninto Lona Olavia Lukisan Lukman Santoso Az M. Faizi M. Lutfi M. Raudah Jambak M.D. Atmaja Maduretna Menali Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Maimun Zubair Maiyah Banyuwangi Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Maratushsholihah Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Magdalena Bhoernomo Mariana Sitohang Mario Vargas Llosa Marsel Robot Mas Garendi Mashuri Massayu Masuki M. Astro Max Arifin Media Seputar Indonesia Mei Anjar Wintolo Melukis Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggalang Dana Amal MG. Sungatno Mianto Nugroho Agung Mien Uno Miftachur Rozak Mihar Harahap Mochtar Lubis Moh. Husen Moh. Jauhar al-Hakimi Moh. Syafari Firdaus Mohamad Sobary Mohammad Rokib Mohammad Wildan Motinggo Busye Muafiqul Khalid MD Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Alfatih Suryadilaga Muhammad Alimudin Muhammad Anta Kusuma Muhammad Marzuki Muhammad Muhibbuddin Muhammad N. Hassan Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammad Yunus Muhidin M. Dahlan Mukhsin Amar Mulyosari Banyuurip Ujung Pangkah Gresik Munawir Aziz Mutia Sukma N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Ndix Endik Nenden Lilis A Nezar Patria Ni Made Purnama Sari Ninin Damayanti NKRI Nur Taufik Nurel Javissyarqi Nurul Komariyah Obrolan Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Orhan Pamuk Pagelaran Musim Tandur Palestina Palupi Panca Astuti Pameran Lukisan Parimono V / 40 Plandi Jombang Pawon Seni PDS H.B. Jassin Pekan Literasi Lamongan Pelukis Tarmuzie Pendhapa Art Space Pendidikan Penerbit Pelangi Sastra Pengajian Pipiet Senja Politik Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang Pramoedya Ananta Toer Presiden Jokowi Proses Kreatif Puisi Puisi Menolak Korupsi (PMK) Pungkit Wijaya Pusat Studi Budaya Banyuwangi (PSBB) Pustaka LaBRAK Putu Fajar Arcana R Giryadi R. Ng. Ronggowarsito Radhar Panca Dahana Raedu Basha Rakai Lukman Rakhmat Nur Hakim Rani R. Moediarta Raudal Tanjung Banua Raudlotul Immaroh Reiny Dwinanda Remy Syaldo Remy Sylado Rendy Adrikni Sadikin Resensi Reuni dan Halal Bihalal Mts Putra-Putri Simo 1991-1992 Ribut Wijoto Ridwan Munawwar Galuh Riki Antoni Riki Dhamparan Putra Rimbun Natamarga Rinto Andriono Robin Al Kautsar Rodli TL Rofiqi Hasan Romel Masykuri Nur Arifin Ronny Agustinus Rosi Rosihan Anwar Rosmawaty Harahap Roy Kusuma Rumah Budaya Pantura (RBP) Rx King Motor S. Jai S.W. Teofani Sabrank Suparno Sahaya Santayana Sainul Hermawan Sajak Salman Faris Sandiaga Uno Sanggar Lukis Alam Sanggar Pasir Sanggar Rumah Ilalang Sanusi Pane Sapardi Djoko Damono Saripuddin Lubis Sasti Gotama Saut Situmorang Saya Sayyid Muhammad Hadi Assegaf Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) SelaSAstra Boenga Ketjil Seni Gumira Ajidarma Seni Rupa Seno Joko Suyono Setia Budhi Shiny.ane el’poesya Shofa As-Syadzili Sholihul Huda Shulhan Hadi Sihar Ramses Simatupang Siti Aisyatul Adawiyah Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Soeparno S. Adhy Soesilo Toer Soetanto Soepiadhy Sofyan RH. Zaid Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad STKIP PGRI Ponorogo Subagio Sastrowardoyo Suminto A. Sayuti Sunardian Wirodono Sunlie Thomas Alexander Sunoto Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syahrudin Attar Syaifuddin Gani Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani Asyadzili Syaikh Yusri al-Hasani Al Azhari Taman Ismail Marzuki Taufiq Wr. Hidayat Teater Ilat Teguh Afandi Temu Penyair Timur Jawa Tengsoe Tjahjono Tere Liye Toko Buku PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono TS Pinang Tsani Fanie Tulus S Udo Z. Karzi Umar Kayam Umbu Landu Paranggi Umi Kulsum Universitas Jember Untung Wahyudi Uwell's King Shop Uwell's Setiawan Virdika Rizky Utama W.S. Rendra Wage Daksinarga Wahyu Aji Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Sunarta Widie Nurmahmudy Yanuar Widodo Yanusa Nugroho Yerusalem Yetti A. KA Yohanes Padmo Adi Nugroho Yohanes Sehandi Yoks Kalachakra Yonathan Rahardjo Yuditeha Yusri Fajar Yuval Noah Harari Zainal Arifin Thoha Zehan Zareez Zuhdi Swt Zulfikar Akbar