Penulis senior yang juga kritikus sastra, Drs. Yudiono KS SU., berbagi tips dan pengalaman seputar penulisan dan menulis kritik sastra di depan sekitar 60 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus.
Ia berbagi pengalaman dengan
para mahasiswa dalam kuliah tamu yang diselenggarakan Prodi PBSI FKIP UMK di
Lantai III Ruang Seminar Gedung Pascasarjana UMK dengan tema “Peran Kritikus
dalam Dunia Sastra”.
Yudiono KS menuturkan, menulis
kritik sastra tidak sekadar membutuhkan kecerdasan memahami sebuah teori, namun
juga memerlukan cita rasa estetika atau seni, yang mampu memikat perhatian
publik terhadap sastra.
Peran kritikus sendiri dalam
dunia sastra kata dia sangat penting. Sebab, sekecil apapun kritik sastra,
pasti ada manfaatnya buat orang lain, baik pengarang maupun pembaca.
Dikatakannya pula, bahwa buku
bisa menjadi sarana mendapatkan rizki. Dia mengisahkan, pernah berangkat haji
berkat honor menulis buku yang ditulisnya, yakni ‘Pengkajian Kritik Sastra
Indonesia’.
Terkait resep menulis kritik
sastra, jelasnya sembari memberikan tips, pertama adalah carilah karya sastra
yang akan dikritik yang penulisnya sebaya. Jika ada kesalahan dalam menulis,
maka bisa berdebat mengenai tulisan yang mengkritisi dengan penulisnya.
Kedua, jangan tergoda dengan
teori kritik sastra yang ndakik-ndakik. Pakailah teori sastra yang mendasar dan
menurut kita benar. Ketiga, ambil sisi didaktisnya dalam karya sastra. Jangan
tergoda menulis dengan teori yang muluk-muluk. Keempat, teruslah latihan
menulis, menulis, dan menulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar